ANALISIS GETARAN PELEDAKAN TERHADAP PABRIK PENGOLAHAN EMAS PT. AGINCOURT RESOURCES, TAPANULI SELATAN, SUMATERA UTARA

Pantjanita N Hartami, Taat T Purwiyono, Handoyo M, Rudolf Rudolf, Yuga M, I Gusti Bagus

Abstract


ABSTRAK

 

Getaran tanah merupakan salah satu efek peledakan yang harus diperhatikan terutama pada saat aktivitas penambangan berada di dekat bangunan penting dan masyarakat. Penambangan emas PT. Agincourt Resources di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Indonesia melakukan operasi penambangan di 2 pit yaitu pit Purnama dan pit Barani. Posisi pit Purnama berdekatan dengan processing plant yang digunakan sebagai tempat peleburan dan pemurnian emas dengan jarak sekitar ±30 m, sedangkan Pit Barani yang berjarak sekitar 1200 meter dari perumahan penduduk. Paper ini difokuskan pada penelitian untuk mengantisipasi pengaruh getaran peledakan di pit Purnama terhadap processing plant. Penelitian dilakukan dengan mengukur getaran hasil peledakan menggunakan dua alat ukur Blasmate dan Micromate yang diletakkan di depan freeface dan di belakang freeface. Pengukuran ini bertujuan memprediksi bahan peledak per delay agar getaran hasil peledakan tidak berpengaruh terhadap bangunan. Analisis dilakukan dengan menggunakan persamaan scale distance dan software Shotplus sehingga dapat ditentukan prediksi jumlah bahan peledak per delay di setiap jarak. Dengan mengacu standar perusahaan, dan SNI 7570:2010maka akan dilakukan standarisasi jumlah bahan peledak per delay yang diijinkan

 

Kata Kunci:  getaran peledakan, pabrik pengolahan, scaled distance, shotplus, Standar Nasional Indonesia

 

 

ABSTRACT

 

Ground vibration is blasting effect that must be considered especially when mining activities are located near important buildings and communities. The activities of gold mining of PT. Agincourt Resources in Tapanuli Selatan, North Sumatra, Indonesia conducts mining operations in two pits, namely Purnama Pit and Barani Pit. Purnama Pit which is adjacent to a processing plant which is used as a gold smelting and refining with a distance of about ± 30 m, and Barani Pit which is about 1200 meters from village. This paper focused to anticipate damage to the processing plant. The ground vibration measurements were carried out using 2 measuring instruments that placed in front of the freeface and behind the freeface. This measurement aims to predict charged per delay on each distance so that the ground vibration have no effect on the processing plant. The analysis was carried out by using the scaled distance and Shotplus software. Based on the analysis and referred to Indonesian National Standard for ground vibration, then charge per delay was determined

 

Keyword : ground vibration, processing plant, scaled distance, shotplus, Indonesian National Standard


Full Text:

PDF

References


Dr. David L. Hutchisuni, ME, Phd. MNZIG, Design of Multistorey Earthquake Resistant Buildings, penerbit Departemen Pekerjaan Umum, 1981.

Kiyoshimoto, Analisis Perancangan Gedung Tahan Gempa, penerbit Erlangga, Jakarta, 1990

Neil Morris, Gempa Bumi, penerbit PT. Elex Media Komputindo, 2002.

Scott,A dkk . 1996 . Open Pit Blast Design Analysis and Optimisation . Australia :The University of Queensland.

Sukanta I. N., dkk, 2010. Accelerograph BMKG dalam Penentuan Peta Intensitas Gempa Kuat. Puslibang BMKG https://www.scribd.com/document/84227253/139


Article Metrics

Abstract view : 487 times
PDF - 385 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.