PENGELOLAAN LINGKUNGAN PADA KEGIATAN OPERASI TAMBANG DARAT BIJIH TIMAH MENGGUNAKAN METODE BOREHOLE MINING DI WIUP PT. TIMAH, TBK

Nomensen Ricardo, Dewi Ayu Kusumaningsih, Teguh Nurhidayat

Abstract


ABSTRAK

 

Borehole mining (BHM) merupakan metode penambangan menggunakan aliran air bertekanan tinggi (water jet) dan dikombinasikan dengan sistem pemompaan slurry dari bawah tanah. Dalam upaya meningkatkan produksi bijih timah, PT. TIMAH, Tbk melakukan kegiatan penambangan menggunakan metode BHM. Pemilihan metode penambangan BHM bertujuan untuk menambang sumberdaya marginal tanpa memerlukan stripping overburden (OB), dengan prinsip kerja: membuat lubang vertikal hingga dasar zona target menggunakan alat holemaker; dengan memanfaatkan tekanan water jet, air akan memberai material di sekelilingnya; saat material terberai, pompa tanah siap menghisap slurry hingga ke permukaan. Kapasitas penambangan efektif menggunakan metode BHM adalah 750 m3/bulan, dengan jam jalan efektif alat 125 jam/bulan. Kegiatan penambangan dengan metode BHM ini, berpotensi menimbulkan masalah lingkungan diantaranya terbentuknya lubang bekas penambangan (void) dan genangan air di sekitar lokasi tambang. Pemindahan tanah dari bawah permukaan pada kegiatan ore getting dengan volume 750 m3 dapat mengganggu struktur dan kekuatan tanah sehingga menyebabkan runtuhan/amblesan yang pada akhirnya menghasilkan void. Pengelolaan lingkungan yang tidak baik dapat menimbulkan masalah yang serius terhadap bentang lahan dan akan menimbulkan dampak turunan seperti masalah sosial. Perencanaan desain penutupan lahan dengan metode backfilling menjadi terobosan untuk mengatasi void yang ada. Prinsipnya, material yang akan diambil pada titik penambangan berikutnya ditransfer ke void sebelumnya yang telah terbentuk dan demikian seterusnya. Di samping itu, dilakukan revegetasi di sekitar lokasi penambangan BHM untuk meningkatkan daya dukung tanah. Limpasan air ke permukaan secara kontinu menyebabkan kondisi lahan sekitar menjadi lembab (jenuh air) sehingga daya dukung tanah menurun. Kegiatan penambangan menggunakan metode BHM di PT. TIMAH, Tbk memang merupakan suatu terobosan dalam konservasi cadangan bijih timah. Namun, aspek lingkungan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Pengelolaan lingkungan yang tepat dapat meminimalkan masalah lingkungan yang terjadi. Lubang-lubang berdiameter 1,5 hingga 3 meter yang dihasilkan dapat diatasi dengan sistem back-filling. Limpasan air di permukaan diatasi dengan perencanaan sistem penirisan tambang yang terencana yaitu dengan pembuatan jalur/paritan di sekitar area penambangan.

 

Kata kunci: borehole mining, void, backfilling

 

 

ABSTRACT

 

Borehole mining (BHM) is a mining method using high pressure water flow (water jet) and combined with an underground slurry pumping system. In an effort to increase tin ore production, PT. TIMAH, Tbk conducts mining activities using the BHM method. The selection of the BHM mining method aims to mine marginal resources without the need for stripping overburden (OB), with the working principle: making vertical holes to the bottom of the target zone using a holemaker; by utilizing the pressure of a water jet, water will fill the surrounding material; when the material is dispersed, the ground pump is ready to suction the slurry to the surface. The effective mining capacity using the BHM method is 750 m3 / month, with effective road hours of 125 hours / month. Mining activities using the BHM method have the potential to cause environmental problems including the forming of void pits and puddles around the mine site. Displacement of soil from below the surface in ore getting activities with a volume of 750 m3 can disrupt the structure and strength of the soil, causing collapse / subsidence which eventually produces voids. Improper environmental management can cause serious problems for the landscape and will cause derivative impacts such as social problems. Land cover design planning with backfilling method is a breakthrough to overcome existing voids. In principle, the material to be taken at the next mining point is transferred to the previously formed voids and so on. In addition, revegetation was carried out around the BHM mining location to increase the carrying capacity of the soil. The runoff of water to the surface continuously causes the surrounding land to become moist (saturated with water) so that the carrying capacity of the soil decreases. Mining activities use the BHM method at PT. TIMAH, Tbk is indeed a breakthrough in the conservation of tin ore reserves. However, environmental aspects also need to be considered. Proper environmental management can minimize environmental problems that occur. The holes with a diameter of 1.5 to 3 meters produced can be overcome with a back-filling system. Surface runoff is overcome by planning a planned mine drainage system by making a path / trench around the mining area

 

Key Words: borehole mining, void, backfilling

 

 


Full Text:

PDF

References


Bojan D., Jan P., Vladimir M., 2004, Selection of technological parameters in borehole mining production by technical deep drilling and hydroexploitation, Acta Montamistica Slovaca, hal. 160-167.

Bondarchuk I, B., Shenderova I, V., 2004, Classification of Hydraulic Borehole Mining Technological Processes During Pay Zone Development, IOPConf.Series: Earth and Environmental Science.

Ichwan A.L., Robertus B.S., Sasri R., 2014, A Technology Innovation To Converse Tin Alluvial Mining: Subsurface Hydraulic Mining by BTM-SR-4 Equipment, Journal of S&T Policy & R&D Management, Vol.12, hal. 147-156.

Mangga, S.A., dan Djamal B., 1994, Peta Geologi Regional Lembar Bangka Utara, Pusat Pengembangan dan Penelitian Geologi 1994

Margono, U., Supandjono, RJB., dan Partoyo, E., 1995, Peta Geologi Regional Lembar Bangka Selatan, Pusat Pengembangan dan Penelitian Geologi 1995

Romi, S., 2016, DED : BHM Darat Type SR 6 Susunan Umum, Divisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi PT.TIMAH Tbk.

Timah Tbk., 2018, Laporan Re-Feasibility Study Pembukaan Tambang Kecil Terintegrasi (TKT) Dengan Borehole Mining, hal 7-12

Timah Tbk., 2018, Laporan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) : ANDAL, RKL dan RPL 2018 Wilayah Kepulauan Bangka-Belitung

Timah Tbk., 2019, Laporan Kegiatan Pengukuran Debit Aliran Air Dan Slurry Serta Kecepatan Semprotan Air Pada Monitor Alat Borehole Mining (Bhm)Di Lokasi Nudur, Toboali, Bangka Selatan (unpublished)


Article Metrics

Abstract view : 1270 times
PDF - 620 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.