SISTEM PENGOLAHAN AIR ASAM TAMBANG DARI MATERIAL WASTE DAN APLIKASI MODEL ENKAPSULASI PADA BENDUNGAN TSF DI TAMBANG EMAS MARTABE
Abstract
ABSTRAK
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, baik berupa sumber daya alam pulih maupun yang tidak pulih. Industri pertambangan adalah salah satu aktivitas yang bergerak dalam mengolah sumber daya alam yang tidak pulih yang dapat memberikan dampak positif maupun negatif baik dari sisi sosial, ekonomi maupun lingkungan. Air asam tambang adalah salah satu dampak dari industri pertambangan yang harus ditangani secara serius yang terbentuk akibat reaksi mineral sulfida (pirit) dan logam berat yang terpapar ke media air dan udara yang berasal dari batuan yang terbuka pada saat aktivitas penambangan berlangsung. Sejak tahun 2013, tambang emas Martabe telah menerapkan manajemen air asam tambang (AAT) dalam konstruksi bendungan TSF dengan enkapsulasi sederhana yang dirancang dengan dua kategori utama batuan PAF (Potential Acid Forming) dan NAF (Non Acid Forming) sebagai bagian dari material tanggul TSF konstruksi hilir dan juga mengembangkan basis data karakteristik geokimia material waste di lokasi tambang emas Martabe. NAPP (Net Acid Production Potential) adalah metode standar industri yang digunakan untuk menentukan potensi untuk mengoksidasi dan menghasilkan bahan limbah asam, yang nantinya akan ditempatkan di bendungan TSF dengan metode enkapsulasi. Metode ini bertujuan untuk membungkus material sulfida beresiko tinggi yang sedang di tambang di Martabe dengan lapisan penyegel (sealing layer) dengan mengambil keuntungan dari iklim (curah hujan yang tinggi) dan sifat material ROM (run of mine). Konstruksi lapisan penyegelan dan penjadwalan material waste dilakukan dengan pengembangan strategi operasional pengelolaan limbah yang terperinci dan terintegrasi. Monitoring rutin dengan instrument WRSF (Waste Rock Storage Facility) untuk pengukuran oksigen dan juga dari pengukuran kualitas air menunjukkan kalau enkapsulasi material waste pada embakment TSF berhasil mencegah pembentukan air asam tambang.
Kata kunci: material waste, air asam tambang, naf, paf, bendungan tailing, model enkapsulasi
ABSTRACT
Indonesia is a country that is rich in natural resources, both in renewable and non-renewable. The mining industry is one of the activities that is engaged in processing non-renewable natural resources that can have positive and negative impacts both in terms of social, economic and environmental aspects. Acid mine drainage is one of the impacts of the mining industry which must be dealt with seriously which is formed due to the reaction of sulfide minerals (pyrite) and heavy metals which is exposed with water and air from rocks during mining activities.
Since 2013, the Martabe gold mine has implemented mine acid drainage management (AMD) in TSF dam construction with simple encapsulation designed, with two main categories of PAF (Potential Acid Forming) and NAF (Non Acid Forming) rocks as part of construction TSF embankment material downstream and also develop the geochemical characteristics database of waste material at the Martabe gold mine site. NAPP (Net Acid Production Potential) value is an industry standard method to determine the potential to oxidize and produce acid waste materials, which will be placed in the TSF dam by encapsulation model. This method aims to wrap the high risk sulfide material in a mine at Martabe sealing layer to take advantage of both the climate (high rai fall) and material properties of run of mine (ROM). The construction of sealing layer and scheduling of waste is made possible by the development a detailed and integrated operational waste management strategy. Routine monitoring with the WRSF (Waste Rock Storage Facility) instrument for measuring oxygen and also from measurements of water quality shows that the encapsulation of waste material in TSF embankments successfully prevents the formation of acid mine drainage.
Key words: waste materials, acid mine drainage, naf, paf, tailing storage facility, encapsulation model
Full Text:
PDFReferences
AMIRA (2002): Prediction and Kinetic Control of Acid Mine Drainage, Amira International Limited, Melbourne ARD Test handbook – Project, P387A.
Harlan, B., Jones, ML., Sutopo, B., Hoschke, T. (2005): Discovery and Characterization of the Martabe Epithermal Deposits, North Sumatra, Indonesia, GSN Symposium 2005.
Hertrijana, J., Petersen, G. (2009); Review on Martabe Gold-Silver Deposits North Sumatra, Indonesia
Lotter Moser, BG. (2003): Mine wastes: Characterization, treatment and environmental impacts, Springer-Verlag, Berlin, p. 277.
Nugraha, G.N., dan dkk,. (2016): Identifikasi Visual Batuan PAF dan NAF, Studi Kasus di PT Arutmin Indonesia Asam asam.
Pearce,S dan Barteaux,. (2014): Instrumentation of waste rock dumps as partof integrated closure monitoring and assessment, in Mine Closure 2014, Proceedings of the Ninth International Conference on Mine Closure, A.B. Fourie and M. Tibbett (eds), Australian Centre for Geomechanics, Brisbane, Australia.
Pearce S., Eds H Miller., Grosh .,K.(2016); Beyond the PAF cell, Workshop on Acid and Metalliferous Drainage, Australia, 15-17 2016, p. 619-635.
Pearce, SR., Warner, J., Sinclair, E., Pearce, J., Olds, W., Weber, P. (2016): A risk-based approach using process flow diagrams for operational waste rock classification-Case studies.
Pearce,SR., Orr, M., Grohs, K., Pearce, J.(2016): Progressive rehabilitation-Martabe Gold Mine, as a case study
Wijaya, R.A.E. (2009): Sistem Pengolahan air asam tambang pada water pond dan aplikasi model encapsulation in-pit waste dump Tambang Batubara, Jurnal Manusia dan Lingkungan. Staff Pengajar Program Studi Teknik Pertambangan, STTNAS Yogyakarta.
Article Metrics
Abstract view : 2083 timesPDF - 1115 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.