GEOLOGICAL MAPPING AND PROVENANCE ANALYSIS: AS THE KEY TO IDENTIFY DISTRIBUTION OF MUD DIAPIR AND ITS IMPLICATION ON COAL RESERVES IN PT. ARUTMIN INDONESIA SITE SENAKIN

Hamzah Zamzami Mahmud, Satrio E. Hapsoro, Guntur Ghiffari

Abstract


ABSTRAK

 

Identifikasi keberadaan diapir merupakan hal esensial dalam pertambangan batubara mengingat sifatnya yang seperti intrusi dapat mengurangi cadangan batubara. Seperti yang teramati pada area pertambangan PT Arutmin Indonesia. Kehadiran mud diapir pada PIT HG telah terbukti mengurangi cadangan batubara, dengan luas area terdampak 0,7 Ha. Selain itu, beberapa diapir diperkirakan belum terpetakan karena terletak di bawah permukaan dan belum tersentuh oleh pengeboran eksplorasi PT Arutmin Indonesia, sehingga tanda-tanda permukaan seperti singkapan batuan dan struktur geologi maupun provenance diapir dapat menjadi petunjuk yang penting. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi dan korelasi antara keberadaan diapir dengan struktur geologi, stratigrafi, dan provenance teridentifikasi yang kemudian dapat digunakan untuk memperkirakan persebaran diapir lainnya. Analisis dilakukan pada data primer hasil pemetaan geologi lapangan sebagai representasi struktur geologi maupun stratigrafi makro sebagai identifikator provenance.

 

Hasil pemetaan lapangan seluas 60 km2 menunjukkan daerah penelitian terdiri dari tiga satuan batuan, yaitu satuan batupasir-batulempung termasuk lima singkapan diapir di dalamnya, satuan batulempung, dan satuan intrusi andesit. Satuan batupasir-batulempung memiliki kesetaraan dengan Formasi Tanjung yang merupakan formasi batuan sedimen tertua di daerah penelitian. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah sesar geser menganan serta sesar geser mengiri yang berperan besar sebagai pengontrol keterdapatan diapir. Analisis stratigrafi menunjukkan provenance mud diapir berasal dari satuan batupasir-batulempung, Formasi Tanjung.

 

Berdasarkan hasil analisis di atas, persebaran mud diapir berkorelasi dengan persebaran struktur geologi terutama sesar geser dan persebaran satuan batupasir-batulempung. Karena hal tersebut, maka pada area Tambang Senakin terdapat potensi keberadaan mud diapir yang tidak tersingkap di permukaan dan dapat menyebabkan hilangnya cadangan batubara termodelkan yang jauh lebih besar dari yang telah terbukti saat ini. Sebagai langkah preventif untuk mengetahui keberadaan diapir yang belum teridentifikasi, maka penulis membuat peta potensi keterdapatan diapir pada area penelitian di PT. Arutmin Indonesia Tambang Senakin. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, penulis menyarankan pihak pelaksana tambang untuk melakukan analisis geolistrik pada titik yang telah direkomendasikan penulis.

 

Kata kunci: mud diapir, Formasi Tanjung, analisis stratigrafi, pemetaan geologi lapangan, cadangan batubara

 

 

ABSTRACT

 

Identifying diapir occurrence is essential in coal mining activities knowing it behaves like an intrusion that can lead to a reduction in coal reserve. As we can observe in PT Arutmin Indonesia mining field. The presence of mud diapir on PIT HG has been proved to cut down its coal reserve, with the total area affected is 0,7 Ha. Since not all of the mud diapirs are exposed to the surface, we suspected that some of them are still yet to be found by PT Arutmin Indonesia’s exploration. Hence, diapir provenance and surface hints such as outcrop and geological structure can be a crucial indication. Therefore, this study objectives are to identify distribution and correlation between diapir occurrence and geological structures, stratigraphy, and its identified provenance that can be used to estimate other diapirs. This study began with geological mapping to identify the geological structure and its stratigraphy. Stratigraphic analysis is carried out as provenance identifier.

 

Geological mapping in 60 km2 area concluded that the area have three lithological units, sandstone-claystone unit including five diapir outcrops, claystone unit, and andesite intrusion unit. Sandstone-claystone unit is equivalent to Tanjung Formation which is the oldest sedimentary rocks formation in the area. Dextral strike slip and sinistral strike slip faults which are found in the area considered to have a significant effect on diapirs occurrence. Further stratigraphic analysis shows that the the mud diapir’s provenance is from Tanjung Formation.

 

Based on these analyses, we conclude that mud diapir occurrence has a good correlation to geological structures especially the strike slip faults and sandstone-claystone unit distribution. Consequently, Senakin Mine Field has a chance of losing its potential coal reserve much bigger than previously estimated due to unidentified mud diapirs occurrence below the surface. We will provide a mud diapir occurence potential map as a preventive measure in identifying unknown diapirs. We also suggest doing subsurface resistivity analysis for further detailed and better results.

 

Keywords: mud diapir, Tanjung formation, stratigraphic analysis, geological mapping, coal reserve


Full Text:

PDF

References


Diessel, Claus F. K. (1992): Coal-Bearing Depositional System. Berlin: Springer Verlag.

Heryanto, R., Supriatna, S., Rustandi, E., Baharuddin. (1986): Laporan Geologi Lembar Sampanahan, Kalimantan Selatan. Bandung: Pusat Survei Geologi.

Lumbanbatu, Kaspar. (2002): Penentuan Umur dengan Metode Jejak Belah terhadap Batuan Terobosan di Daerah Gunung Miin dan Sekitarnya, Batulicin, Kalimantan Selatan. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Moody, J. D., dan Hill, M. J. (1956): Wrench Fault Tectonics, Bulletin of The Geological Society of America Vol. 67, 1207 – 1246.

Rickard, M. (1972): Fault Classification-Discussion. Geological Society of America Bulletin 83.

Satyana, A. H. (1999): Tectonic Controls on The Hydrocarbon Habitats of The Barito, Kutei, and Tarakan Basins, Eastern Kalimantan, Indonesia: Major Dissimilarities in Adjoining Basins, Journal of Asian Earth Sciences 24.

Satyana, A. H., dan Asnidar. (2008): Mud Diapirs and Mud Volcanoes in Depressions of Java to Madura: Origins, Natures, and Implications to Petroleum System, Proceedings Indonesian Petroleum Association 32nd Annual Convention & Exhibition 2008.


Article Metrics

Abstract view : 209 times
PDF - 337 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.