BIOEKSTRAKSI TEMBAGA DARI AIR ASAM TAMBANG DENGAN METODE PHYTOMINING MENGGUNAKAN TANAMAN EICHHORNIA CRASSIPES (MART.)
Abstract
Air asam tambang merupakan salah satu side effect dari industri pertambangan yang memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Air asam tambang mengandung beragam logam berat yang apabila mengontaminasi makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, atau bahkan manusia tentunya akan berakibat pada masalah yang serius. Beragam upaya dilakukan untuk menanggulangi masalah air asam tambang ini, mulai dari cara fisika-kimia biasa menggunakan zat-zat penetral tertentu hingga mulai dikembangkan cara lain seperti phytomining. Phytomining sendiri adalah proses penambangan suatu logam dengan bantuan tumbuhan, dan dalam kasus ini diharapkan bisa mengambil logam berat dari air asam tambang sehingga dapat meminimalisasi bahaya yang ditimbulkan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai phytomining logam tembaga dari air asam tambang menggunakan tanaman Eichhornia crassipes (Mart.) atau eceng gondok. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan cara penambangan logam tembaga dari air asam tambang dengan tanaman eceng gondok hingga proses pemurnian tembaga tersebut menjadi katoda tembaga, serta menjelaskan mengapa cara tersebut lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penambangan biasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, yaitu mencari penjelasan dan data mengenai pengolahan air asam tambang melalui jurnal, artikel dan buku-buku terkait. Dari penelitian yang dilakukan, hasilnya adalah tahapan-tahapan phytomining logam tembaga dari air asam tambang yaitu fitoekstraksi dengan tanaman eceng gondok yang kemudian tanamannya dikeringkan dan dibakar hingga menjadi abu, dilanjutkan oleh bioleaching dengan bakteri Acidithiobacillus ferrooxidans dan Acidithiobacillusthiooxidans yang kemudian disaring agar terpisah larutan hasil pelindian yang kaya akan tembaga dengan larutan sisa pelindiannya, kemudian dilakukan solvent extraction dengan Mextral 5460H, lalu dilakukan stripping untuk memperoleh larutan kaya tembaga, dan diakhiri dengan electrowinning hingga mendapatkan katoda tembaga. Pengolahan air asam tambang dengan metode ini terbukti lebih ramah lingkungan, lebih ekonomis, dan masih tetap akan mendapatkan logam tembaga dengan kemurnian tinggi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
. Suryadi, M.& Pamungkas, J.G. (2019) : Pengelolaan Air Asam Tambang (AAT) Dari Dinding Bekas Penambangan Sebagai Alternatif Penanggulangan Pencemaran Lingkungan : Studi Kasus Tambang Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat, 18(3), 1.
. Azwari, F. & Triyono, J. (2019) : Fitoremediasi logam Fe dalam Air Asam Tambang Menggunakan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes)”, 15(2), 1-2.
. Djo, Y.H.W. et.al. (2017) : Fitoremediasi dengan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Untuk Menurunkan COD dan Kandungan Cu dan Cr Limbah Cair Laboratorium Analitik Universitas Udayana, 5(2), 1-2.
. Sukamto, U., Probowati , D., Sudiyanto A. : (2015) : Proses Pengolahan dan Pemurnian Bijih Tembaga Dengan Cara Konvensional dan Biomining, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan, 6-8.
. Muliadi, Liestianty, D., Yanny : (2013) : Fitoremediasi dan Potensi Fitomining Nikel Pada Lahan Pasca Tambang, Prosiding Seminar Nasional Insentif Riset SiNas, 2.
. Arnol et.al. (2018) : Desain Bioreaktor Pengolahan Limbah Air Asam Tambang Menggunakan Sedimen Wetland Sebagai Sumber Inokulum Mikroba Bakteri Pereduksi Sulfat, 2, 255
. Hatar, H. et al. (2013) : Heavy Metals Content In Acid Mine Drainage at Abandoned and Active Mining Area, 643-645.
. Mujiyanti, D.R. et al. (2014) : Penentuan Kandungan Timbal, Tembaga Dalam Air-Sedimen Pada Salah Satu Lubang Tambang Intan Di Kelurahan Sungai Tiung Kota Banjarbaru, 8 (2), 113-114.
. Tresnadi H. (2014) : Pengelolaan Air Asam Tambang Di Pit 1 Bangko Barat, Tanjung Enim Sumatera Selatan, 3-4.
. Reptana I. (2013) : Fitoremediasi: Akumulasi Dan Distribusi Logam Berat Nikel, Cadmium Dan Chromium Dalam Tanaman, 1-2.
. Reichenauer TG, Germida JJ (2008) : Phytoremediation of organic contaminants in soil and groundwater, ChemSusChem, 1 (8–9), 708-717.
. Das, Pratyush Kumar (2018) : Phytoremediation and Nanoremediation : Emerging Techniques for Treatment of Acid Mine Drainage Water, Defence Life Science Journal, 3(2): 190–196.
. Hamilton et al. (2007) : Physiological responses induces by cooper bioaccumulation in Eichhorna crassipes, 5-6.
. Xiang Y. et al. (2010) : Bioleaching of cooper from waste printer circuit boards by bacterial consortium enriched from acid mine drainage, 5-6.
. Ochromowicz, K. dan Chimielewski, T. (2012) : Solvent Extraction of Copper (II) From Concentrated Leach Liquors,49 (1), 1-2.
. Soeezi, A. et.al. (2019) : Extraction and Stripping of Cu and Ni From Synthetic and Industrial Solution of Sarcheshmeh Copper Mine Containing Cu, Ni, Fe and Zn Ions, 30 (2), 1-2.
. Fathoni, M.W. dan Mubarok, M.Z. (2017) : Studi Recovery Tembaga Dari Limbah Elektrolit Pemurnian Perak Menggunakan Proses Ekstraksi Pelarut – Electrowinning Dengan Mextral 5640H Sebagai Ekstraktan, 32 (1) ,1-12.
. Bramantyo, R.C. dan Soedarsono, J.W.M (2014) : Studi Pengaruh Konsentrasi Larutan Pelindi dan Suhu Electrowinning Terhadap Perolehan Kembali Seng Dari Dross Seng Dengan Metode Hidro-Elektrometalurgi, 5.
. Aziz, A. (2015) : Pengaruh pH dan Tegangan Listrik Dalam Elektrolisis Limbah Padat Baja (Slag EAF) Sebagai Upaya Mereduksi Logam Fe Pada Limbah Padat Industri Galvanis, Skripsi Program Sarjana Universitas Islam Negeri Walisongo, 23-28.
Article Metrics
Abstract view : 342 timesPDF - 4134 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.