ANALISIS ZONA POTENSI LONGSOR MENGGUNAKAN METODE LANDSLIDE HAZARD ZONATION DI DESA KALIGENDING, KECAMATAN KARANGSAMBUNG, KEBUMEN, JAWA TENGAH

Ricardo Febrianto, Taat Tri Purwiyono, Reza Aryanto

Abstract


Bencana alam longsor telah melanda Desa Kaligending sejak awal 2009, disusul pada 2017, 2018, 2019 dan baru-baru ini pada Februari 2020 dimana aktivitas manusia mulai membangun dan mengganti kawasan hutan dengan pemukiman atau membiarkan lereng tersebut rentan terhadap erosi. Desa Kaligendang terletak di Kecamatan Karangsambung dengan letak geografis pada 7° 35' 23" lintang selatan, 109° 42' 05" bujur timur. Karangsambung sendiri memiliki struktur geologi yang sangat unik karena merupakan lokasi terjadinya fenomena benturan lempeng benua dan lempeng samudera yang juga menjadi penyebab utama tingginya potensi bencana alam longsor. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan peta zona longsor untuk BPBD dalam rangka mitigasi bencana longsor di masa depan dengan menggunakan metode Landslide Hazard Zonation tahun 1992. Faktor yang diteliti adalah litologi, kemiringan lereng, kebasahan lahan, kerapatan vegetasi, struktur geologi, dan relief relatif dengan ditambahkan parameter curah hujan dengan nilai total 12, maka nilai total tersebut dinamakan Total Evaluation Hazard (TEHD) yang akan dikategorikan menjadi 5 klasifikasi. Kesimpulannya, hasil penelitian ini akan mengungkap empat tingkat kerentanan longsor dengan dukungan validasi data setelah pengolahan data menggunakan SIG.


Keywords


Longsor Lahan, Metode Landslide Hazard Zonation, Sistem Informasi Geografis (SIG)

Full Text:

PDF

References


Anbalagan, R. (1992). Landslide Hazard Evaluation and Zonation Mapping in mountainous terrain, Engineering Geology 32, 269-277.

Anbalahan, R., Chakraborty, D., and Kohli. (2008). Landslide Hazard Zonatio (LHZ) Mapping on Meso-scale for systematyc Town Planning in Mountains Terrain, Jurnal of Scientific and Industrial Research Vol. 77, 486-497.

Caine, N., 1980. The rainfall intensity–duration control of shallow landslides and debris flows, Geografiska Annaler, Vol. 62A, pp. 23–27.

Cardinali, M., Reichenbach, P., Guzzetti, F., Ardizzone, F., Antonini, G., Galli, M., Cacciano, M., Castellani, M., and Salvati, P. (2002). A Geomorphological Approach to The Estimation of Landslide Hazards and Risks in Umbria, Central Italy. Natural Hazards and Earth System Sciences, 2:57-72.

Dyah Susanti, Arina Miardini, dan Beny Harjadi. (2017). Analisis Kerentanan Tanah Longsor sebagai Dasar Mitigasi di Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Penelitian Pengolohan Daerah Aliran Sungai. Vol. 1 No.1, April 2017: 49-59.

Gao, B.C. (1996) NDWI—A Normalized Difference Water Index for Remote Sensing of Vegetation Liquid Water from Space. Remote Sensing of Environment, 58, 257-266.

Kartasapoetra, G., Sutedjo, Mul Mulyani. (1985). Tekonologi Konservasi Tanah dan Air. Bina Aksara: Jakarta.

Kurniati. A. (2017). Aplikasi Mekanisme Fokus Dalam Identifikasi Sesar Di Sulawesi Bagian Selatan. Fakultas MIPA. Universitas Hasanudin, Makasar..

Rian Amukti, Noor Fauzi, dan Indra Karna. (2017). Analisis Daerah Rawan Longsor dengan Menggunakan Metode Anbalagan dan Sistem Informasi Geografi di Desa Margamukti, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains dan Teknologi. Hal. 329-336.

Muhammad Nursa’ban, Sugiharyanto, Nurul K. 2010. Pengukuran Kerentanan Longsor Lahan sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Perbukitan Menoreh. Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 15, Nomor 1, April 2011. Yogyakarta : UNY

Varnes, D.J., 1978, Slope Movement and Processes. In Landslides Recognition: Identification, Movement and Causes, 1996, edited by R. Dikau, D. Brunsden, L. Schrott and M.L. Ibsen, John Wiley and Sons, Ltd.


Article Metrics

Abstract view : 377 times
PDF - 502 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.