PROGRAM KESADARAN BAHAYA MERKURI DAN SIANIDA DI DAERAH LINGKAR TAMBANG: STUDI KASUS DAERAH KAO TELUK, MALIFUT DAN KAO, HALMAHERA UTARA
Abstract
Daerah lingkar tambang adalah daerah yang sangat rentan untuk tumbuhnya pengolahan emas dengan menggunakan metode amalgamasi dan sianidasi yang diinisiasi oleh masyarakat pendatang. Oleh fungsi waktu akhirnya masyarakat lokal menguasai teknologi amalgamasi dan sianidasi. Aktifitas ini semakin marak jika bijih emas mempunyai sifat yang cocok untuk diolah dengan amalgamasi dan dilanjutkan dengan sistem sinaidasi. Tambang rakyat ini merupakan isu yang kompleks, dan sama halnya dengan yang terjadi di berbagai negara lain, umumnya orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tambang jenis ini di Kao teluk, Malifut dan Kao kabupaten Halmahera Utara merupakan orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan tidak memiliki alternatif mata pencaharian yang lain yang lebih baik. Menjadi tanggungjawab bagi setiap individu dalam masyarakat untuk memberikan pengetahuan pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tambang rakyat dan tambang skala kecil ini dalam praktik penggunaan merkuri dan sianida dengan aman. Metode ini telah berhasil dengan baik dengan melibatkan lebih dari 900 orang mulai dari anak-anak SD, SMP dan SMA yang orangtuanya/keluarganya terlibat dalam pengolahan emas, Puskemas, Remaja Gereja, Jemaat Gereja, Ibu-ibu Pengajian, Puskemas, Ibu-ibu di enclove pengolahan emas serta penambangan emas itusendiri.
Terbentuknya penyuluh-penyuluh untuk pertambangan emas traditional yang mengerti adat dan bahasa lokal sangat penting dan lebih efektif jika didukung bahan-bahan penyuluhan yang kominikatif yang mengacu kepada adat dan kegiatan local.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
---------------, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomer 202
tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan
Pertambangan Bijih dan atau Kegiatan Pertambangan Bijih Emas dan atau Tembaga.
Perda No 09/2012, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Halmahera Utara Tahun 2012-2032.
Malifut Dalam Angka,2016
Halmahera Utara Dalam Angka 2018
Maluku Utara Dalam Angka 2017
International Cyanide Management Code 2018
Chamid, Chusharini, dkk 2000, “Pengujian dan Penyempurnaan Rancangan Retort Merkuri Tepat Guna Untuk Pertambangan Emas Rakyat”, Laporan Penelitian, LPPM UNISBA.
Chamid, Chusharini, dkk 2002, “Sosialisasi Retort Merkuri Tepat Guna
Pada Unit Pertambangan Emas KUD Mekarjaya, Cineam, Tasikmalaya”,
Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM UNISBA.
D’Hondt, L, Konflik Pertambangan di Maluku Utara:Mencari Keadilan di
antara keuntungan, identitas adat dan lingkungan, Chapter 10, 2011
Edward, Pengamatan kadar Merkuri di Perairan Teluk Kao (Halmahera) dan Perairan Anggai (teluk Obi) Maluku Utara, Makara, Sains, Volume 12 No 2, November 2008, Page 97-101.
Gustin, D et all, Politik Ruang dan Perlawanan:Kisah Konflik atas Ruang
Di tingkat Lokal,”Dampak Kebijakan ruang Terhadap Perempuan di
Lingkar Ruang Tambang NHM, Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif,2014
Simange, S.M, Penyebaran Merkuri dan Sianida Akibat Usaha
Pertambangan Emas di Daerah Telok Kao, Kabupaten Halmahera
Utara,Jurnal Agroforestri X Nomer 2 Juni 2015
Sulistijo, Budi. Totok D., Teti I., Meky A. Peningkatan Desa Tertinggal di
Beberapa Desa Perbatasan Papua New Guinea Melalui Penyuluhan
Pertambangan Plus. Pertemuan Perhapi, Jakarta 29 Agustus 1996
U.S. Environmental Protection Agency, 1995, “Integrated Risk Information System; case of Mercury Elemental”,
USGS, 2000, “Mercury in the Environment”.
Veiga. M.,Marcello, 1997, “Introducing New Technologies for Abatement of Global Mercury Pollution in Latin America”, CETEM-Centro de
Tecnologia Mineral, Cidade Universit’aria,I. do Fundao, Rio de Janeiro,
Brazil.
Article Metrics
Abstract view : 495 timesPDF - 566 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.