PERENCANAAN COUNTERWEIGHT UNTUK MITIGASI PASCA LONGSOR DI SIDE WALL PIT C2, SAMBARATA MINE OPERATION, PT BERAU COAL
Erlangga Nugroho, Yuzar Chairil Firmansyah, Hanafi Hanafi, Lukman Hakim
Abstract
Kegiatan pertambangan membutuhkan perencanaan desain tambang yang baik karena berkaitan dengan faktor keselamatan dan keuntungan produksi. Perhitungan faktor keamanan memiliki variabel acak yang menyebabkan ketidakpastian sehingga menimbulkan kegagalan desain. Salah satu variabel acak yang dapat menyebabkan kegagalan pada lereng adalah keberadaan struktur seperti yang terjadi di side wall Pit C2, Sambarata Mine Operation (SMO), PT Berau Coal.Terdapat 3 joint mayor yang memotong permukaan arah umum lereng sehingga terjadi longsor dengan tipe flexural toppling. Longsor ini terjadi karena keberadaan struktur yang tidak dapat diperhitungkan oleh perangkat lunak (slide) yang hanya mampu menghitung nilai faktor keamanan lereng secara keseluruhan tanpa memperhatikan keberadaan struktur. Longsor ini harus segera ditangani sehingga tidak menghambat kegiatan operasional pertambangan. Jika longsor ini tidak ditangani, maka longsor ini dapat mengakibatkan kerugian sekitar 305 Metrik Ton dan meningkatkan nilai stripping ratio dari 9.49 menjadi 9.57 sehingga perlu adanya mitigasi pasca longsor. Counterweight merupakan salah satu metode mitigasi pasca longsor. Pembuatan counterweight ditujukan seabgai penahan di kaki lereng. Pembuatan counterweight dilakukan berdasarkan analisis geoteknik seperti pengujian laboratorium dan analisis kestabilan lereng. Berdasarkan hasil pengujian sampel, dapat diketahui bahwa material yang digunakan adalah material fresh blast dengan nilai berat jenis 19 kN/𝑚𝑚3, kohesi 65 kPa, dan nilai sudut gesek dalam 20°. Pembuatan counterweight dibagi menjadi tiga tahapan sesuai dengan hasil dari analisis kestabilan lereng, dimulai dari pembuatan akses hingga pengisian material dari elevasi (-40) m hingga elevasi (-20) m. Nilai faktor keamanan yang ditunjukkan selama proses pembentukan counterweight tiap tahap hingga ke tahap akhir menunjukkan nilai di atas 1,3 yang menunjukkan bahwa lereng tersebut stabil. Namun dalam pembentukannya, tetap dibutuhkan pemantauan baik itu terhadap aspek geoteknik maupun dalam teknis pembentukannya sehingga desain counterweight yang terbentuk sesuai dengan desain yang diharapkan.
Keywords
kestabilan lereng, counterweight, mitigasi
References
Hoek, Evert, and Bray, John (1981): Rock Slope Engineering, Revised Third Edition, The Institution of Mining and Metallurgy, London.
Ontosari, D., Sindu U., dan Wandi (2011): Kajian Geoteknik Untuk Penanganan Kelongsoran di LowWall Pit T1 Site Sambarata, PT. Berau Coal, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, PROSIDING TPT XX PERHAPI 2011, Lombok, 451-460
PT Berau Coal, data diperoleh melalui situs internet: https://www.beraucoalenergy.co.id/our-profile/our-market/. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2022
Rodi, Ahmad, dan Basuki Rahmad (2009): Struktur Geologi dan Sedimentasi Batubara Formasi Berau, Jurnal Ilmiah MTG, 2 (1), 7-17
Situmorang, R.L., dan G. Burhan (1995): Peta Geologi Lembar Tanjung Redeb, Kalimantan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung
Article Metrics
Abstract view : 928 times
PDF - 841 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.