IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA DENGAN METODE CLOUD SEEDING DALAM KEGIATAN OPERASIONAL PERTAMBANGAN DI PT BORNEO INDOBARA
Abstract
Perubahan iklim mengakibatkan anomali pola musim sehingga intensitas hujan meningkat drastis. Kondisi ini mengganggu aktifitas operasional pertambangan batubara karena mempengaruhi waktu kerja dan area kerja. Teknologi modifikasi cuaca dengan metoda cloud seeding diyakini mampu mengantisipasi ancaman intensitas hujan berlebih. PT Borneo Indobara bekerja sama dengan BPPT-TMC melakukan pemanfaatan Teknologi modifikasi cuaca pada tahun 2018-2019 dan berlanjut di Oktober 2021- April 2022 dengan tujuan untuk menurunkan intensitas hujan dan durasi hujan. Modifikasi cuaca dilakukan dengan generator partikel dan bahan semai berupa metanol dan CaCl yang bertindak sebagai pemecah awan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk menghitung efektifitas cloud seeding dalam memodifikasi cuaca. Selama 6 bulan penelitian berlangsung terdapat penurunan intensitas hujan sebesar 377 mm yang mengurangi biaya operational water pumping cost (benefit sebesar Rp 8,38 Milyar) dan penurunan durasi hujan sebesar 140 jam yang menaikkan effective working hours (benefit sebesar Rp 51,17 Milyar). Dengan biaya sebesar Rp 18,98 Milyar maka BCR pemanfaatan Teknologi modifikasi cuaca sebesar 3,14.
Keywords
Modifikasi Cuaca, Cloud seeding, Intensitas hujan, Durasi hujan, Tambang Batubara
Full Text:
PDFReferences
Khain et al, (2004): Simulation of Effects of Atmospheric Aerosols on Deep Turbulent Convective Clouds Using a Spectral Microphysics Mixed-Phase Cumulus Cloud Model. Part I: Model Description and Possible Applications, Journal of the Atmospheric Sciences, 61, 2963-2976.
Article Metrics
Abstract view : 456 timesPDF - 553 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.