Selamat “PETANG” Telah Menjadi Program Dalam Peningkatan Pengelolaan Keselamatan di PT Borneo Indobara.
Supandi Supandi, Endra Kustiawan, Bakhtiar R. Sinaga
Abstract
Pengelolaan keselamatan pertambangan harus diusahakan tanpa henti untuk semua aspek keselamatan pertambangan. Pelibatan pengawas sebagai garda terdepan dalam kegiatan pertambangan operasional pertambangan harus ditingkatkan konsistensinya dalam menjalankan kewajibanya. Untuk meningkatan partisipasi pengawas dalam menjalankan kewajiban diluncurkan program PETANG – Pemantauan Terperinci Aspek Tambang. Program ini merupakan program yang sistematis yang melibatkan semua pengawas dalam menjalankan kewajibannya. Semakin pengawas terlibat aktif dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengawas operasional diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan keselamatan pertambangan yang lebih baik. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi program PETANG – Pemantauan Terperinci Aspek Tambang terhadap kinerja keselamatan Pertambangan. Indikator keselamatan pertambangan diukur terhadap terhadap nilai Total Incident Frequency Rate (TIFR). Variable dalam penelitian ini berupa prosentase partisipasi pengawas dalam menjalankan kewajibannya sebagai pengawas operasional. Pengukuran dilakukan terhadap laporan bulanan seorang pengawas yang dilakukan secara media digital (iSafe). Total Incident Frequency Rate (TIFR) dihitungan terhadap semua insident yang terjadi pada setiap bulan dan dibandingkan dengan jumlah jam kerjanya. Rata-rata partisipasi pengawas sekitar 72% terhadap tugas dan tanggungjawabnya sebagai pengawas operasional. Partisipasi pengawas meningkat menjadi 96% setelah program PETANG – Pemantauan Terperinci Aspek Tambang diterapkan. Dengan pemantauan berbasis digital diharapkan pencapaian ini akan terus konsisten dan menjadi budaya dalam pengelolaan keselamatan pertambangan. Evaluasi program dilakukan dengan membuat korelasi antara peningkatan partisipasi pengawas dengan nilai TIFR setiap bulannya. TIFR mengalami penurunan dari 1.77 menjadi 1.33 setelah program PETANG – Pemantauan Terperinci Aspek Tambang. Memang tidak bisa di tarik garis linier untuk hubungan antara program PETANG – Pemantauan Terperinci Aspek Tambang dengan penurunan TIFR karena pengelolaan keselamatan pertambangan tidak tergantung pada salah satu program kerja saja. Namun program PETANG – Pemantauan Terperinci Aspek Tambang ini telah membantu dalam mengarahkan pengelolaan keselamatan yang lebih terarah. Model PETANG – Pemantauan Terperinci Aspek Tambang dapat diterapkan pada semua kegiatan pertambangan di Indonesia.
Keywords
Kondisi Tidak Aman, Inspeksi, Keselamatan Pertambangan
References
Lingard, H., Cooke, T., and Blismas, N. (2012). Do perceptions of supervisors' safety responses mediate the relationship between perceptions of the organizational safety climate and incident rates in the construction supply chain? Journal of Construction Engineering and Management, 2012(138), 234-241.
Rowley, L. S. (2009). The impact of executive leadership practices on organizational safety performance., Capella University.
Zohar, D. (2002). The effects of leadership dimensions, safety climate, and assigned priorities on minor injuries in work groups. Journal of Organizational Behaviour, 23, 75-92.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun 2014, “Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara”
Article Metrics
Abstract view : 141 times
PDF - 274 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.