IDENTIFIKASI POTENSI MINERALISASI KROMIT DALAM LAPISAN BEDROCK NIKEL LATERIT DAERAH POMALAA, SULAWESI TENGGARA

Syahrul Syahrul, Rio Irhan Mais Cendra Jaya, Rizki Kumalasari

Abstract


Kompleks batuan ultramafik daerah Kolaka, Sulawesi Tenggara dikenal sebagai Lajur Ofiolit Sulawesi Tenggara (LOST). Kompleks Ultramafik ini dibagi menjadi 3 satuan batuan yaitu satuan Hazburgit, Lerzolit, dan Gabro. Nikel laterit hasil pelapukan batuan ultramafik ini telah banyak dilakukan
penambangan dengan kandungan kadar nikel dari kadar tinggi sampai rendah. Lapisan nikel laterit yang tidak termanfaatkan untuk ditambang biasanya di lapisan bawah atau lapisan bedrock. Lapisan ini
sangat penting untuk diidentifikasi mineralisasinya. Mineralisasi dan potensi pengembangan sumberdaya bijih selain nikel di laterit adalah mineral kromit. Mineral kromit di daerah Kolaka,khususnya daerah Pomalaa dan sekitarnya belum dilakukan kajian khusus dan potensi sebarannya.
Penelitian ini akan memberikan informasi potensi kandungan kromit dan karakteristik endapannya. Selain itu, dapat menjadi sumber referensi dalam studi selanjutnya di daerah Pomalaa dan sekitarnya serta untuk perhitungan sumberdaya mineralnya. Analisis kromit dalam lapisan bedrock ini dilakukan dengan menggunakan analisis mineragrafi dan
petrografi analisis. Sampel batuan diambil di daerah Sopura, Pomalaa. Hasil analisis petrografinya menunjukkan batuannya berjenis Harzburgit dan Serpentinit yang telah mengalami derajat
serpentinisasi cukup kuat. Analisis sampel berdasarkan mineragrafi dan arah sebaran kromitnya bertambah besar dari arah barat-baratlaut. Karakteristik dari kromit di daerah ini adalah tipe podiform kromit, tipe kromit kelas II dengan ciri kromit non-kumulat, terkayakan secara tersebar/disseminated
sampai masif, terdeformasi kuat, batuan asal ultramafik jenis Harzburgit.
Potensi mineralisasi kromit dari analisis tersebut di atas, menjadi peluang untuk beberapa perusahaan tambang di daerah Pomalaa dan sekitarnya untuk mengembangkan kromit sebagai bahan galian yang menguntungkan secara ekonomis. Analisis geokimia dan metode eksplorasi lainnya dapat dilakukan untuk analisis lebih dalam sehingga memberikan informasi sumberdaya dan cadangan yang akurat. Eksplorasi lanjutan dari penelitian ini diperlukan untuk memberikan informasi bagi penelitiselanjutnya dan juga pemerintah

Keywords


Mineralisasi Kromit, Harzburgit, Podiform Kromit.

Full Text:

PDF

References


Anonim. (2015): Peta Sulawesi Tenggara, Badan Informasi Geospasial, Bandung

Coleman, R. G. (1977): Ophiolites ancient oceanic lithospere? New York: Springer, 20–73.

Deer, W. A., Howie, R. A., dan Zussman, J. (1997): Rock Forming Minerals Orthosilicates, Second Edition, The Geological Society, Manchester, 36-45

Dilek, Y. (2003): Ophiolite concept and its evolution. Geological Society of America Special of Papers, 373, 1–16.

Dilek, Y., dan Furnes, H. (2011): Ophiolite genesis and global tectonics: Geochemical and tectonic fingerprinting of ancient oceanic lithosphere. Bulletin of the Geological Society of America, 123, 387–411.

Gill, R. (2010): Igneous rocks and processes a practical guide.Wiley–Blackwell, London, 131–132.

Imani, S.N., F M H Sihombing, F.M.H., Indra, T.L., dan R D Nugraheni, R.D. (2019): Characteristics of chromitite mineralization in Sebuku Island based on thin section, polished section, and geochemical data, IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 538, 1-8.

Kadarusman, A., Miyashita, S., Maruyama, S., Parkinson, C. D., dan Ishikawa, A. (2004): Petrology, geochemistry and paleogeographic reconstruction of the East Sulawesi Ophiolite, Indonesia. Tectonophysics, 392(1–4), 55–83.

Mandal, A., Mohanty, W.K., Sharma, S.P., dan Gupta, S. (2015): Laterite Covered Mafic-ultramafic Rocks: Potential Target for Chromite Exploration – A Case Study from Southern Part of Tangarparha, Odisha, Journal Geological Society of India, 86, 519-529.

Morrison. (1997): Important Hydrothermal Minerals and Their Significance, Geothermal and Mineral Services Division, Kingston Morrison Limited, New Sealand, 55–65

Nursanti, V., Hidayaturrahman, H., dan Hadiko, G. (2021): Studi Pelepasan dan Penanganan Kromium dari Air Limpasan Tambang PT. Vale Indonesia Tbk, Jurnal Rekayasa Pertambangan, 1(1), 13-24.

Simandjuntak, T.O., Surono, dan Sukido. (1994): Peta Geologi Lembar Kolaka Sulawesi, skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Streckeisen, A. (1976): To each plutonic rock its proper name. Earth Science Reviews, 12, 1–33 Surono. (2010): Geologi Lengan Tenggara Sulawesi , Badan Geologi, Indonesia, 93–100 Surono, dan Hartono, U. (2013): Geologi Sulawesi, LIPI Press, Indonesia, 213-234

Terry, R., dan Chilingar, G. (1955): Summary of Concerning some additional aids in studying sedimentary formation by M.Shvetsov. Journal of Sedimentary Research, 25, 229–234

White, L. T., Hall, R., dan Armstrong, R. A. (2014): The age of undeformed dacite intrusions within the Kolaka Fault zone, SE Sulawesi, Indonesia, Journal of Asian Earth Sciences, 94, 105– 112.

Widi, B.N. (2017): Potensi Endapan Laterit Kromit di Daerah Dosay, Kabupaten Jayapura, Papua.

Buletin Sumber Daya Geologi, 12(2), 1-12


Article Metrics

Abstract view : 24 times
PDF - 17 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.