INISIATIF BENEFISIASI PEMILAHAN BIJIH DI TAMBANG EMAS MARTABE

Latipa Henim Siregar, Michael Liu, Benny Silitonga, Surya Kurnadi, Ro Mangatas, Bonni Simanjuntak, Aisah Rosani

Abstract


Tambang Emas Martabe saat ini sedang memulai inisiatif benefisiasi pemilahan bijih yang bertujuan untuk meningkatkan nilai mutu dari bijih yang ditambang. Teknologi dan aplikasi pemilahan bijih digunakan untuk memisahkan bijih dan non bijih berdasarkan karakteristik tertentu yang berbeda seperti warna, kepadatan, dan radiasi. Martabe sebelumnya telah menjajaki opsi untuk menggunakan transmisi sinar-x (XRT) dan fluoresensi (XRF) sebagai sumber radiasi di mana sinyal yang terdeteksi yang dihasilkan dapat digunakan untuk menentukan mineral berdasarkan karakteristiknya, namun hasilnya sulit untuk mencapai pemisahan antara bijih dengan non bijih berdasarkan karakteristik tersebut. Pada percobaan selanjutnya dengan pengambilan sampel di sirkuit crushing ditemukan hubungan antara ukuran butiran dengan kadar Au berdasarkan hasil analisa distribusi ukuran butiran. Diketahui bahwa ada hubungan yang jelas antara fraksi kasar dan halus. Ukuran partikel pada

+100mm ke atas dilaporkan memiliki nilai Au yang lebih rendah sedangkan ukuran partikel di bawah - 100m yang menunjukkan nilai Au yang lebih tinggi. Termuan ini selanjutnya dicoba untuk dibuktikan pada stockpile kadar rendah dan sub-ekonomik dengan pengambilan sampel dan assay yang lebih banyak dan hasilnya juga menunjukkan hasil yang serupa. Upaya pembuktian dan pengujian konsep tersebut dilakukan pada skala yang lebih besar, yaitu dengan menggunakan unit mobile screening Terex Finlay 883. Unit mobile screen yang memiliki kapasitas sebesar 300 t/jam ini ditempatkan di salah satu stockpile sub-ekonomi untuk pengujian. Hasil awal menunjukkan bahwa dengan menerapkan pemilahan bijih berdasarkan ukuran butiran, mampu memberikan perbedaan kadar Au antara fraksi kasar dan halus yang dipisahkan. Perbedaan rata-rata kadar Au tsb. antara 50% hingga 70%. Rata- rata kadar Au fraksi kasar ketika dipisahkan dilaporkan sebesar 1,01 g/t sedangkan kadar Au halus dilaporkan sebesar 2.46 g/t. Dengan mengadopsi inisiatif ini, akan memungkinkan bijih kadar rendah hingga sub-ekonomi untuk dipilah berdasarkan ukuran bijih menjadi ekonomis dan layak, serta mengurangi biaya operasi dan pengolahan karena hanya ton bijih ekonomis yang diproses.


Keywords


pemilahan bijih, bijih, non bijih, stockpile kadar rendah dan subekonomik

Full Text:

PDF

References


Hertrijana, J., Petersen, G. (2009); Review on Martabe Gold-Silver Deposits North Sumatra, Indonesia

PT. Agincourt Resources. (2023). Mine Geology Standard Operating Procedure-005 for Marking Out Ore and Waste Type Material in Pit

PT. Agincourt Resources. (2023). Mine Geology Standard Operating Procedure-018 for Mineralized Waste and Marginal Ore Reserve Calculation.

PT.Agincourt Resources. (2023). Martabe Gold Mine Standard Operating Procedure for Ore Sorting Management at MPD.

PT. Agincourt Resources. (2023). Training Operational and Maintenance Terex Finlay 883.

Sutopo, B., Harlan, B., Jones, ML. Hoschke, T. (2005): Discovery and Characterization of the Martabe Epithermal Deposits, North Sumatra, Indonesia, GSN Symposium 2005.

Sassos, M.P. (1985): Mineral Sorters, Engng. Min. J., 185 (Jun.), 68 dalam Wills, 2015.

Saing, Stephanie. (2016): Ore Genesis of the Southeastern Martabe Gold-Silver High Sulphidation Epitermal Deposit, North Sumatra, Indonesia: Purnama, Barani and Horas Ore Bodies. Disertation Program Doktor, Universitas Akita, Jepang.

Wills, BA. (2015): Mineral Processing Technology An Introduction to the practical Aspects of Ore Treatment and Mineral Recovery: 8th Edition


Article Metrics

Abstract view : 9 times
PDF - 3 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.