PEMISAHAN KARBON DAN PASIR PADA OVERSIZE SAFETY SCREEN DENGAN METODE GRAVITY SEPARATOR DI PT. ANTAM TBK – PONGKOR, JAWA BARAT (Sub Tema : Konservasi Sumber Daya Mineral)
Abstract
Proses pengolahan emas di UBPE Pongkor menghasilkan limbah berupa slurry dan waste safety screen. Limbah safety screen berasal dari sampah yang ada pada slurry di tangki terakhir, melalui proses screening akan terpisah oversize (waste) dan undersize (slurry). Selama ini pemanfaatan waste safety screen dilakukan dengan mengumpankan kembali ke tangki CIL karena masih terdapat material berharga yaitu karbon aktif, akan tetapi karena waste safety screen mengandung material lain yaitu pasir dan kayu, sehingga berpotensi menganggu proses agitasi pada tangki, material tersebut harus dipisahkan terlebih dahulu sebelum masuk proses CIL. Selain itu kadar emas yang masih tinggi di pasir, sehingga perlu dilakukan proses re-grinding untuk mengoptimalkan perolehan logam, material tersebut harus dipisahkan terlebih dahulu. Salah satu proses pemisahan yang dapat dilakukan adalah pemisahan secara gravitasi menggunakan humphrey spiral, shaking table, ataupun proses gravitasi lainnya. Pemilihan alat pemisahan oversize safety screen yang tepat dapat menghasilkan proses pemisahan material yang efektif dan efisien. Oleh karena itu penelitian kali ini dilakukan untuk mengetahui teknologi pemisahan waste safety screen yang paling efektif dan efisien diantara metode gravity separator tersebut. Penelitian diawali dengan melakukan karakterisasi material waste safety screen dengan analisa komposisi dan distribusi ukuran waste safety screen. Hasil karakterisasi tersebut menunjukkan waste safety screen memiliki komposisi pasir, karbon dan kayu berturut-turut sebesar 70%,26% dan 4% dengan pasir terdistribusi merata di semua ukuran sedangkan karbon berada pada ukuran 8-14 mesh. Penelitian dilanjutkan dengan uji gravity separator, pada Jig didapatkan hasil sampah kayu terpisah pada overflow dengan komposisi 89% akan tetapi pada underflow karbon dan pasir masih bercampur dengan komposisi 66% dan 34%. Sedangkan pada shaking table didapatkan hasil pada tailing didominasi oleh karbon dan kayu (95%), middling didominasi oleh karbon (99%), sedangkan concentrate didominasi oleh pasir (88%). Adapun pada humphrey spiral didapatkan hasil pada tailing masih terdapat campuran antara karbon dan pasir dengan komposisi 55% dan 45%, middling dan concentrate didominasi oleh pasir dengan komposisi 92% dan 99%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan metode shaking table paling efektif dalam pemisahan karbon, kayu dan pasir dari waste safety screen. Analisa keekonomian juga dilakukan setelah menentukan shaking table sebagai opsi terbaik, dari analisa yang dilakukan, terdapat biaya tambahan berupa capex dan opex sebesar 149 juta untuk capex dan 48 juta per bulan untuk opex. Adapun estimasi perhitungan revenue dari pengolahan oversize safety screen sebesar 1.7 milliar per tahun, sehingga terdapat benefit dari pengolahan pasir yang sudah dipisahkan oleh shaking table sebesar Rp. 892,554,438 per tahun.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A. Youssef, dkk. 2009. Optimization Of Shaking Table And Dry Magnetic Separation On Recovery Of Egyptian Placer Cassiterite Using Experimental Design Technique. Egypt: Central Metallurgical Research and Development Institute. Egypt.
Barry, A. Wills. (2006). Mineral Processing Technology 7th edition. Queensland: Elsevier Science & Technology Books.
Burt, R.O. 1984. Gravity Concentration Technology.Elsivier. New York.
Rahardyan, Benno. 2002. Jig Separation: An Alternative Method for Waste Separation in Increasing Resource Recovery from Waste. Bandung: Departemen Teknik Lingkungan ITB.
Suryani dkk. (2022). Pengaruh Laju Aliran Dan Ukuran Umpan Sisa Hasil Pengolahan Dengan Humphrey Spiral Pada Skala Laboratorium. Bangka: Universitas Bangka Belitung.
Article Metrics
Abstract view : 15 timesPDF - 15 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.