POTENSI PEMANENAN AIR HUJAN (RAINWATER HARVESTING) DENGAN LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI UPAYA KONSERVASI AIR DAN TANAH PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA
Abstract
Berdasarkan data pemantauan historis (1994 – 2022) PT AMMAN di area Batu Hijau, Sumbawa Barat bagian selatan memiliki potensi air hujan yang melimpah dengan jumlah curah hujan mencapai 3665
mm. Perluasan operasi PTAMMAN yang masih terus berlangsung berpengaruh terhadap alih fungsi lahan dan berdampak pada keseimbangan sistem hidrologi. Salah satu upaya konservasi air maupun tanah yaitu dengan teknologi pemanenan air hujan (rainwater harvesting). Rainwater harvesting merupakan serangkaian kegiatan mengumpulkan, menggunakan dan/atau meresapkan air hujan kedalam tanah dengan tujuan mengembalikan keseimbangan hidrologi. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari: 1). Pengumpulan data curah hujan; 2). Klasifikasi tipe iklim menurut Schmidt- Ferguson; dan 3). Perhitungan potensi resapan air hujan menggunakan teknologi biopori. Berdasarkan tipe iklim Schmidt-Ferguson dalam rentang 10 tahun Batu Hijau mengalami periode musim basah pada tahun 2016, 2020, 2021, dan 2022 dan musim kering pada tahun 2015, 2018, dan 2019. Hasil rekapitulasi data potensi resapan air hujan oleh satu biopori selama 10 tahun (2012 - 2022) menunjukkan bahwa stasiun cuaca WS-1 memiliki potensi resapan air terbesar dengan nilai 414,27-liter (L) diikuti oleh WS- 2 sebesar 280,88 L, WS-3 sebesar 359,30 L dan WS-4 sebesar 227,56 L. Sementara itu hasil perhitungan potensi pemanenan air hujan dengan biopori setiap stasiunnya untuk musim kemarau dan musim hujan adalah sebagai berikut: 1). WS-1: 54,81 L (kemarau) dan 359,46 L (hujan); 2). WS-2: 29,53 L (kemarau) dan 251,35 L (hujan); 3). WS-3: 45,85 L (kemarau) dan 313, 45 L (hujan); dan 4). WS-4: 17,09 L (kemarau) dan 210, 47 L (hujan). Berdasarkan data kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan biopori di Batu Hijau berpotensi untuk meningkatkan resapan air pada tanah. Upaya ini adalah komitmen perusahaan untuk membantu mengurangi risiko banjir dan memperkuat keseimbangan hidrologi sebagai upaya konservasi air dan tanah di area Batu Hijau.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Annisa, B. (2018). Penerapan Model Horton Untuk Kuantifikasi Laju Infiltrasi. Saintis, 18(1), 95-102. Bayong, T. (1999). Klimatologi Umum. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
BMKG. (2019, December 29). Kilas Balik 2019: Kejadian Bencana Terkait Cuaca, Iklim, dan Gempabumi. data diperoleh melalui situs internet: bmkg.go.id: https://www.bmkg.go.id/Berita/?p=kilas-balik-2019- kejadian-bencana-terkait-cuaca-iklim-dan-gempabumi〈=ID
BMKG. (2022, October 15). BMKG: Fenomena La Nina Triple Dip Jadi Ancaman Negara-negara di Dunia. data diperoleh melalui situs internet: BMKG.go.id: https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=bmkg- fenomena-la-nina-triple-dip-jadi-ancaman-negara-negara-di-dunia&tag=press-release〈=ID
BNPB. (2015, Agustus 24). Dampak EL-Nino Tahun 2015 terhadap Kekeringan di Indonesia. data diperoleh melalui situs internet: bnpb.go.id: https://bnpb.go.id/berita/dampak-el-nino-tahun-2015-terhadap- kekeringan-di-indonesia
Brata, K. R., & Nelistya, A. (2008). Lubang Resapan Biopori (LRB). Jakarta: Penebar Swadaya.
Dwijayanti, M. H., Setyowati, D. L., & Tukidi. (2012). Potensi Pemanenan Air Hujan (Rain Water Harvesting) Kampus UNNES, Sebagai Pendukung UNNES Konservasi. Geo Image, 28-34.
Hadisusanto, N. (2010). Aplikasi Hidrologi. Malang: Jogja Mediatama.
Hilwatulillsan. (2011). Lubang Resapan Biopori (LRB) Pengertian dan Cara Membuatnya di Lingkungan Kita.
Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
Indriyanto. (2006). Ekologi Hutan. Jakarta : Bumi Aksara.
Karuniastuti, N. (2014). Teknologi Biopori Untuk Mengurangi Banjir dan Tumpukan Sampah Organik. Forum Teknologi, 4(2), 60-68.
Khasanah, M., Rahmatillah, S. A., Haryono, B., Nurhaliza, A. P., Putri, C. A., & Fujilestari, N. A. (2022). Alih Fungsi Lahan Resapan Air Menjadi Pemukiman Di Kawasan Bandung Utara (Studi Kasus Kelurahan Cipageran dan Keluraha Citereup). Caraka Prabu, 6(2), 164-175.
Lakitan, B. (2002). Dasar-Dasar Klimatologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Prihanto, Y., Koestoer, R. H., Sutjiningsih, D., & Darmajanti, L. (2018). Reprofiling landscape of rainwater harvesting in supporting Semarang Urban Water Resilience. 3rd International Symposium for
Sustainable Landscape Development. Bogor: IOP Publishing.
Rahmanto, E., Rahmabudhi, S., & Kustia, T. (2022). Spatial Analysis of Climate Type Determination by Schmidt – Ferguson Classification Using the Thiessen – Polygon Method in Riau Province. Buletin BAW Bariri, 35-42.
Rofil, & Maryono. (2017). Potential and Multifunction Rainwater Harvesting in Schools for Urban Infrastructure. Proceeding Biology Education Conference. 14, pp. 247-251. Semarang: Universitas Diponegoro.
Suripin. (2003). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi.
Article Metrics
Abstract view : 15 timesPDF - 10 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.