IMPLEMENTASI SUBDRAIN SEBAGAI TREATMENT BASEMENT DISPOSAL PADA AREA BEKAS SEDIMENT POND DI PT. BORNEO INDOBARA
Abstract
Disposal merupakan salah satu aspek penting dalam operasional pertambangan batubara. Seiring dengan peningkatan produksi batubara di PT Borneo Indobara, diperlukan adanya perluasan area disposal sebagai aspek pendukungnya. Salah satu area yang terdampak adalah area bekas sediment pond yang akan dimanfaatkan sebagai area Disposal. Pembentukan Disposal tersebut memiliki tantangan pada bagian basement dikarenakan adanya lumpur sediment pond yang dapat berdampak pada kestabilan lereng. Disisi lain, pemindahan volume lumpur sediment pond yang banyak membutuhkan biaya loading yang besar dan waktu yang lama sementara kegiatan operasional pertambangan dituntut untuk tersedianya kapasitas disposal secara cepat. Implementasi subdrain pada area bekas sediment pond sebagai solusi untuk mengurangi tekanan air pori (Pore Pressure) pada lumpur yang berada di basement dan tubuh lereng disposal untuk menjaga kestabilan lereng. Subdrain yang dibentuk pada area disposal memiliki geometeri saluran dengan lebar atas 2 meter, lebar bawah 1 meter, dan tinggi 1 meter. Pada saluran tersebut dimasukkan material Porous (gravel) yang diselubungi dengan geotextile. Tangkapan area Pore Pressure pada penampang saluran subdrain tersebut selebar 20 m dari penampang subdrain, sehingga dibutuhkan jarak ideal antar subdrain minimal per 40 m. Dari hasil Analisa didapatkan pengaruh tekanan air pori (Pore Pressure) pada area lumpur sebesar 24 kPa untuk kondisi tanpa subdrain dan sebesar 16 kPa untuk kondisi subdrain. Dari penggunaan subdrain dengan penampang trapesium, yang memiliki lebar bawah 1 meter dan lebar atas 2 m dengan kedalaman 1 meter mampu menghasilkan discharge sebesar 2,20x10-5 m3/s. Secara teoritis, berkurangnya tekanan air pori pada material dapat meningkatkan nilai tegangan efektif dari awal 220 kPa menjadi 300 kPa. Dengan adanya peningkatan tegangan efektif mampu menaikan factor keamanan lereng disposal dari FK 1,077 menjadi FK 1,228.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abramson, L.W., dkk. (2001): Slope Stability and Stabilization Methods, 2nd edition, John Wiley & Sons, 35 – 36.
Das, B.M., (1985): Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1, (Mochtar, N.E., dan Mochtar I.B., Terjemahan), Erlangga, 84, 123.
Wyllie, C. and Mah, W. (2004) Rock Slope Engineering Civil and Mining. In: Hoek, E. and Bray, J.W., Eds., Rock slope Engineering, Taylor & Francis Group, 229 p.
Article Metrics
Abstract view : 12 timesPDF - 14 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.