IMPLEMENTASI KONTROL GEOTEKNIK UNTUK STAGING FINALISASI DESAIN PADA AREA LUMPUR EX-SUMP DI TAMBANG BATUBARA

Muhammad Alam Satria, Khafidz Rahmawan, Gde Raharja Udhaya

Abstract


Lumpur merupakan salah satu tantangan besar dalam proses penambangan batubara. Pada salah satu area kerja di PAMA Distrik BAYA, terdapat area 4N yang merupakan area yang sudah ditinggal selama 8 tahun karena perubahan rencana penambangan. Pada tahun 2022 area ini diaktifkan kembali, sehingga aktivitas penambangannya akan memiliki tantangan besar terkait lumpur. Hal ini dikarenakan sebagian besar cadangan batubara berada di bawah elevasi lumpur sump 4N yang memiliki kedalaman 18 meter. Jika strategi penambangan tidak tepat, maka akan berdampak pada fatality atau property damage akibat longsor atau terperosok dan kerugian finansial akibat ketidaktercapaian produksi batubara.

Tujuan dari project ini adalah untuk melakukan finalisasi desain area 4N dengan melakukan penggalian material lumpur sejumlah 971.533 m3 dan material overburden sejumlah 1.686.951 bcm untuk mendapatkan batubara sebanyak 284.122 ton. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan beberapa pekerjaan yaitu kontrol geoteknik (analisis dan monitoring) untuk menentukan staging penggalian di bawah lumpur yang aman dari bahaya longsor, catchment area reduction, dan penggalian lumpur dengan skema mud trucking.

Berdasarkan hasil analisis geoteknik, penggalian batubara di bawah elevasi lumpur dapat dilakukan dengan pembuatan buffer material insitu yang dibagi menjadi 4 stage. Stage tersebut mempertimbangkan penurunan elevasi lumpur per 5 sampai 10 meter. Dalam analisis juga sudah mempertimbangkan model dan material properties terbaru berdasarkan hasil surface mapping untuk mengidentifikasi penurunan kekuatan batuan dan keberadaan weak layer. Buffer material insitu tersebut juga menjadi landasan alat ketika melakukan penggalian lumpur. Penggalian lumpur dilakukan bertahap sepanjang buffer material insitu, hingga membentuk angle of repose di 8 degree. Pembuatan outer drainage juga dilakukan agar lowest point bisa segera terbentuk dan meminimalisir volume air yang masuk ke area lumpur yang berpotensi mengurangi viskositas lumpur. Pada akhirnya, aktivitas penggalian lumpur dan material overburden di area 4N dapat berlangsung dengan aman sesuai desain dan rekomendasi geoteknik, serta batubara dapat tercapai sesuai target volume dan waktu.


Keywords


lumpur, loading lumpur, kontrol geoteknik, staging finalisasi desain, buffer

Full Text:

PDF

References


Arif, I. 2016. Geoteknik Tambang: Mewujudkan Produksi Tambang yang Berkelanjutan dengan Menjaga Kestabilan Lereng. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Bieniawski, Z. T., 1989. Engineering Rock Mass Classification. John Willey and Sons, Inc: Canada. KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik

Pertambangan yang Baik

Liong, G.T., Herman, D.J.G. 2012. Analisa Stabilitas Lereng Limit Equilibrium vs Finite Element Method. PIT HATTI XVI 20012, 4-5 Des 2012, Jakarta.

Steven, Sari, F.A, Anggraeni W., dan Nasrullah, M.I. 2020. Manajemen Risiko Kegagalan Lereng Pada Tambang Emas Menggunakan Teknologi Slope Stability Radar. Prosiding TPT XXIX PERHAPI 2020.

Takwin, G.A., Turangan, A.E., Rondonuwu, S.G. 2017. Analisis Kestabilan Lereng Metode Morgenstern-Price (Studi Kasus: Diamond Hill Citraland). Tekno Vol.15, No.67, April 2017.


Article Metrics

Abstract view : 27 times
PDF - 13 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.