PENERAPAN RESPONSIBLE SOURCING FRAMEWORK DALAM EFEKTIVITAS TATA KELOLA USAHA PERMURNIAN LOGAM BERHARGA

Raden Nur Dias Muhammad

Abstract


Emas merupakan logam berharga dengan peningkatan nilai investasi yang menarik, liquid, dan tren harga yang terus meningkat dalam jangka panjang. Sehingga menjadikan komoditas ini salah satu pilihan asset lindung nilai, trading untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, ataupun kebutuhan industri lainnya. Karena nilai keekonomian yang menarik, sehingga erat kaitannya dengan risiko konflik pada setiap fase rantai pasok yang dilaluinya. Konflik yang erat terjadi pada praktik rantai pasok pertambangan emas di dunia seperti tambang liar, pelanggaran HAM, tindak pidana pencucian uang & korupsi, terorisme, dan lain sebagainya. Refinery sebagai middle point dalam rantai pasok komoditas emas memiliki peran yang penting dalam mencegah pengembangan risiko konflik komoditas emas. Salah satu perannya adalah sebagai portal validasi atas kelayakan suplai emas hanya dari sumber-sumber emas yang bertanggungjawab. Oleh karena itu penting bagi refinery memiliki sistem yang efektif di dalam menjaga keamanan rantai pasok sumber bahan baku logam berharga. Sesuai dengan Visi Indonesia Unggul 2024, pertambangan menjadi segmen dalam pilar pemerataan pembangunan ekonomi. Untuk mendukung sasaran tersebut perlu adanya mekanisme tata kelola yang efektif dalam menjalankan roda rantai pasok industri pertambangan secara bertanggung jawab. Karya tulis ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana refinery berperan penting dalam meningkatkan efektivitas rantai pasok logam berharga nasional secara bertanggung jawab (responsible). Metode analisis dilakukan dengan studi literasi, dan data- data primer dalam penerapan responsible sourcing framework secara best practice di UBPP Logam Mulia, PT ANTAM Tbk. Melalui komitmen dan praktik GCG, PT ANTAM Tbk secara efektif responsible Sourcing Framework mampu meningkatkan value bisnis usaha dan berkontribusi terhadap tata kelola rantai pasok industri pertambangan nasional secara bertanggungjawab.

Keywords


tata kelola, responsible sourcing, logam berharga

Full Text:

PDF

References


Emas merupakan logam berharga dengan peningkatan nilai investasi yang menarik, liquid, dan tren harga yang terus meningkat dalam jangka panjang. Sehingga menjadikan komoditas ini salah satu pilihan asset lindung nilai, trading untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, ataupun kebutuhan industri lainnya. Karena nilai keekonomian yang menarik, sehingga erat kaitannya dengan risiko konflik pada setiap fase rantai pasok yang dilaluinya. Konflik yang erat terjadi pada praktik rantai pasok pertambangan emas di dunia seperti tambang liar, pelanggaran HAM, tindak pidana pencucian uang & korupsi, terorisme, dan lain sebagainya. Refinery sebagai middle point dalam rantai pasok komoditas emas memiliki peran yang penting dalam mencegah pengembangan risiko konflik komoditas emas. Salah satu perannya adalah sebagai portal validasi atas kelayakan suplai emas hanya dari sumber-sumber emas yang bertanggungjawab. Oleh karena itu penting bagi refinery memiliki sistem yang efektif di dalam menjaga keamanan rantai pasok sumber bahan baku logam berharga. Sesuai dengan Visi Indonesia Unggul 2024, pertambangan menjadi segmen dalam pilar pemerataan pembangunan ekonomi. Untuk mendukung sasaran tersebut perlu adanya mekanisme tata kelola yang efektif dalam menjalankan roda rantai pasok industri pertambangan secara bertanggung jawab. Karya tulis ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana refinery berperan penting dalam meningkatkan efektivitas rantai pasok logam berharga nasional secara bertanggung jawab (responsible). Metode analisis dilakukan dengan studi literasi, dan data- data primer dalam penerapan responsible sourcing framework secara best practice di UBPP Logam Mulia, PT ANTAM Tbk. Melalui komitmen dan praktik GCG, PT ANTAM Tbk secara efektif responsible Sourcing Framework mampu meningkatkan value bisnis usaha dan berkontribusi terhadap tata kelola rantai pasok industri pertambangan nasional secara bertanggungjawab.


Article Metrics

Abstract view : 13 times
PDF - 17 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.