OPTIMASI BATUBARA TIPIS (THIN COAL SEAM) DI PIT A SITE SENAKIN PT ARUTMIN INDONESIA

Yogie Reza Pratama, Abdul Kahar, Arif Ridwan

Abstract


ABSTRAK

 

Konservasi cadangan batubara adalah upaya dalam rangka optimalisasi pengelolaan, pemanfaatan, dan pendataan batubara secara terukur, efisien, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Pengelolaan ini dilaksanakan dengan cara melakukan proses penambangan sesuai dengan perencanaan untuk memperoleh recovery penambangan yang optimal serta mengendalikan dilusi dan kehilangan (losses) batubara. Di dalam KEPMEN ESDM No. 1827 K/30/MM/2018 lampiran VII disebutkan bahwa cut off thickness minimum batubara adalah 30 cm. Batas minimum ini diterapkan dalam rangka mengoptimalkan recovery penambangan dan meminimalisir adanya dilusi yang diperoleh selama proses penambangan. Risiko dari penggalian batubara dengan ketebalan kecil dari 30 cm adalah semakin besarnya potensi terjadinya dilusi. Hal ini dikarenakan semakin banyak luasan permukaan batubara yang bersentuhan langsung dengan material pengotor di bagian roof dan floor dibandingkan dengan penggalian batubara. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya losses saat menggunakan alat gali yang berukuran besar. Dilusi dan losses ini akan berdampak kepada menurunnya kuantitas, kualitas dan recovery pengolahan batubara. Dalam paper ini akan dibahas mengenai upaya konservasi batubara dari PT. Arutmin Indonesia Site Senakin di Pit A dengan melakukan kajian tentang optimasi penambangan lapisan batubara tipis (thin coal seam) dengan tebal minimum 20 cm. Batas ketebalan minimum ini merupakan batas optimal dari kemampuan peralatan yang digunakan di Senakin. Karakteristik Pit A yang memiliki beberapa sisipan di dalam batubara juga menjadi faktor kunci apakah batubara tipis tersebut layak untuk ditambang. Semakin tebal material sisipan maka kadar abu akan semakin tinggi dan ini akan menjadi acuan terkait keekonomisan batubara tersebut. Secara operasional penentuan ketebalan batubara ini dilakukan oleh Geologist secara aktual di lapangan. Selanjutnya dilakukan analisa sampel batubara tersebut dan jika secara kualitas layak untuk ditambang maka akan dilanjutkan ke dalam tahap operasional penambangan dengan menggunakan alat kelas 20 ton dan 30 ton serta dengan pengawasan khusus selama proses pembersihan, pengumpulan, pemuatan sampai dengan pengangkutan. Batubara tipis tersebut kemudian diolah oleh Washplant yang ada di Senakin dengan recovery pengolahan sekitar 79,3%. Dengan optimasi ini maka akan didapatkan tambahan batubara dengan range 20 – 30 cm sekitar 1,49% dari jumlah cadangan sebelumnya. Berdasarkan hasil dari metode penambangan dan pengolahan tersebut, batubara tipis di Pit A dapat dioptimalkan dalam rangka memenuhi konservasi batubara serta meningkatkan revenue perusahaan dan pemerintah.

 

Kata Kunci :  Batubara tipis, Recovery penambangan, Recovery pengolahan, Konservasi batubara, Kadar Abu

 

 

ABSTRACT

 

Coal reserve conservation is an effort to optimize the management, utilization and data collection of coal in a measured, efficient, responsible and sustainable manner. This Management is applied by carrying out the mining process in accordance with the plan to obtain optimal mining recovery with controlled coal dilution and losses.

According to Ministerial Decree No. 1827 K / 30 / MM / 2018 in appendix VII stated that the minimum coal cut-off thickness is 30 cm. Coal thickness minimum limit is applied in order to optimize mining recovery and minimize dilution during the mining process. The risk of coal extraction with thickness less than 30 cm has extra potency for dilution because more of coal surface area directly contact with impurity materials on the roof and floor rather than coal excavation. That condition is exacerbated by the lost when using a large digging tool. Dilution and loss will have an impact to the decline of   the quantity, quality and recovery of coal processing. This paper will discussed about coal conservation efforts from PT. Arutmin Indonesia Site Senakin at Pit A. PT. Arutmin Indonesia conducting a study on optimizing  thin coal seam mining with a minimum thickness of 20 cm. Regarding to the  coal thickness minimum limit is the optimal limit of the equipment capabilities used at Senakin. The characteristic of Pit A which has several parting material in coal is also a key factor whether the thin coal is feasible to be mined or not. Parting material thickness will be impacted to the ash content and related to the coal economical. Coal thickness is measured by geologist in the field. Furthermore, the coal sample is analyzed and if it is qualified to be mined it will be proceed to the mining operation stage using 20 tons and 30 tons grade tools also with special supervision during the cleaning, collecting loading and hauling processes. Thin coal is processed using Washplant in Senakin with processing recovery around 79.3%. This optimization method will be resulted an additional coal with a range about 20-30cm around 1.49% of the amount of reserves. The result is thin coal in Pit A can be optimized in order to achieve coal conservation and increase company and government revenue.

 

Keywords: Thin coal, mining recovery, recovery processing, coal conservation, ash content


Full Text:

PDF

References


Azizah, N. A., Nurrachman, T., Medina, E., Hapsari, D. S. (2016) : Pencucian Batubara, Makalah Teknologi Batubara, 1-4, 5-37.

Arif, I (2014) : Batubara Indonesia, 1,19-20.

Bangun, A. F. (2009) : Alat-alat Gali, Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) & Alat-alat Berat, 16-18.

Dirjen Minerba. (2019) : PRESENTASI RUANG LINGKUP ASPEK KONSERVASI DALAM KAIDAH TEKNIS PERTAMBANGAN YANG BAIK.

(2009) : KAJIAN KELAYAKAN PENGEMBANGANPENAMBANGAN BATUBARA DI PT ARUTMIN INDONESIA.

Spesifikasi alat gali PC200 Komatsu, data diperoleh melalui situs internet : https://www.ritchiespecs.com/model/komatsu-pc200-8-hydraulic-excavator. Diunduh pada tanggal 8 September 2019.

Spesifikasi alat gali H350 Hitachi, data diperoleh melalui situs internet : Diunduh pada tanggal https://www.hitachiconstruction.com/wp-content/uploads/2015/11/ZX350LC-5_specs.pdf. Diunduh pada tanggal 8 September 2019.


Article Metrics

Abstract view : 2418 times
PDF - 691 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.