STRATEGI TRANSPORTASI BATUBARA – MEMBANDINGKAN OVERLAND CONVEYING DENGAN TRUK PENGANGKUT BATUBARA

Supris Rudianto, Tikto Hartanto

Abstract


ABSTRAK

 

Pada tahun 2005 PT Kaltim Prima Coal (KPC) melakukan kajian proyek peningkatan bisnis untuk mengembangkan operasi tambang Sangatta. Kajian difokuskan pada peningkatan kapasitas produksi 34-35 Metrik Ton per Tahun (JTPT) saat itu, menjadi 44 JTPT dan sampai dengan 70 JTPT. Inisiatif pengurangan biaya produksi karena meningkatnya jarak tempuh , kenaikan harga bahan bakar dan kelangkaan ban pada tahun 2005 dimasukan sebagai fariabel eksogen penting dalam kajian ini. Kajian yang dilakukan meliputi strategi pemilihan transportasi batubara dengan cara membandingkan moda transportasi batubara mengunakan conveyor system terhadap mode  pengangkutan menggunakan  truk. Hasilnya mode transportasi conveyor system lebih unggul dari sisi produktifitas, kontinuitas produksi, umur layanan operasi yang lebih lama, biaya operasi & maintenance yang lebih rendah dan lebih handal untuk lokasi tambang yang terbatas dengan kecuraman medan sampai pada tingkat 300-350. Dengan dasar pertimbangan teknis dan ekonomis, proyek peningkatan bisnis ini ditindak lanjuti dengan melakukan tujuh proses kajian secara internal. Tahapan berikutnya adalah  analisa keekonomian dengan memasukan lima belas variabel untuk menentukan satu dari  3 alternatif pembiayaan yang tersedia. Hasil analisa dari 3 alternatif tersebut akan diambil keputusan dengan membandingkan dua parameter utama yakni Net Present Value dan Internal Rate Return. Analisa ekonomi dipertajam dengan uji sensitifitas untuk melihat respond NPV terhadap pengaruh  variabel produksi, pasokan pembangkit listrik, biaya modal, dan biaya truk pengangkut. Rangkaian kajian dan evaluasi tersebut menghasilkan keputusan pembangunan Melawan Crushing Station & Western Overland (OLC) yang berlokasi ditengah lokasi tambang Melawan area dengan   disain dasar berkapasitas rata-rata 4.000 ton per jam.

 

Kata Kunci: Strategi transportasi batubara, Melawan Crushing Station & Western OLC, pertimbangan aspek teknis dan analisis ekonomis

 

 

 

ABSTRACT

 

KPC conducted a business improvement project study to develop Sangatta mining operations in 2005. The study focused on increasing production capacity from 34 to 35 Metric Tons per Year (MTPY) to 44 MTPY and up to 70 MTPY. Initiatives to reduce production costs due to increased mileage, rising fuel prices and tire scarcity in 2005 were included as exogenous variables in this study.The study focused on strategy for selecting coal transportation modes by comparing conveyor transporting system to trucking mode. The study resulted that  the conveyor system transportation mode was superior in terms of productivity, production continuity, longer service life cycle, lower operating & maintenance costs and more reliable for finite  mine sites with steepness of terrain up to the level of 300-350.Based on technical and economic considerations, this business improvement project was followed up by conducting seven steps internal process study. The following stage was an economic analysis by entering fifteen variables to determine the best one from the 3 available financing alternatives.The results of the analysis of the 3 alternatives will be decided by comparing the two main parameters namely Net Present Value and Internal Rate Return. Economic analysis is sharpened with sensitivity testing to see NPV respond against the influence of production variables, power generation supplies, capital costs, and cost of transporter trucks. The course of studies and evaluations concluded to construct of Melawan Crushing Station & Western Overland. It would be placed at center of the Melawan mine site, with a basic design average capacity was 4,000 tons per hour. 

 

Keyword:  coal transportation strategy, Melawan Crushing Station & Western Overland Conveyor, technical aspect consideration and economical analysis


Full Text:

PDF

References


Conveyor Equipment Manufacturers Association (CEMA) (2007): Belt Conveyors for Bulk Materials Sixth Edition 2nd Printing, Florida, United State of America, 13.

PT Kaltim Prima Coal (2010): Analisa Dampak Lingkungan, Peningkatan Kapasitas Produksi Batubara Hingga 70 Juta Ton per Tahun, II-29.

PT Kaltim Prima Coal (2019): Coal Handling & Processing Division Equipment Performance 2015-2019

PT Kaltim Prima Coal (2010): Coal Chain Expansion Melawan Crushing Station & Western Overland Conveyor Project Definition Statement Revision 1, 11-22.

PT Kaltim Prima Coal (2015): Coal Preparation Plant Isometric Expansion Plan Drawing 000G024 Revision A.

PT Kaltim Prima Coal (2017): Foto-Foto Fasilitas Melawan Crushing Station & Western Overland Conveyor.

PT Kaltim Prima Coal (2010): General Exisiting and Future Coal Chain Site Plan.

PT Kaltim Prima Coal (2019): General Flow Diagram – Sangatta Drawing 000G027 Revision D.

PT Kaltim Prima Coal (2006): Justification of Western Overland Conveyor to Melawan Region.

PT Kaltim Prima Coal (2007): Justification of Western Overland Conveyor to Melawan Region.

PT Kaltim Prima Coal (2007): Rencana Produksi Tambang Melawan Area LOM Versi 3.

Zisco Project – World Record data diperoleh melalui situs internet: http://conveyor-dynamics.com/index.php/project/zisco/ diunduh pada tanggal 9 September 2019.


Article Metrics

Abstract view : 598 times
PDF - 277 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.