STUDI PENYEBARAN KLOROFIL-A, SUHU PERMUKAAN LAUT DAN ANGIN UNTUK IDENTIFIKASI UPWELLING DI PERAIRAN SELATAN SUMBAWA TAHUN 2018
Abstract
ABSTRAK
Perairan Selatan Sumbawa merupakan perairan terbuka yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia sehingga karakteristik perairannya menjadi sangat dinamis. Operasional pertambangan PTAMNT menghasilkan tailing (sisa batuan) yang ditempatkan di Ngarai Senunu Perairan Selatan Sumbawa pada kedalaman 125 m di bawah permukaan laut. Untuk memastikan operasional penempatan tailing berjalan dengan baik maka diperlukan pemantauan laut secara rutin dan teratur termasuk salah satunya pemantauan upwelling di sekitar wilayah penempatan tailing. Hasil studi ini menunjukkan bahwa fenomena upwelling di Perairan Selatan Sumbawa khususnya di sekitar penempatan tailing PTAMNT berdasarkan suhu permukaan laut sangat kuat terjadi pada bulan Juni hingga September dengan puncak kekuatan upwelling tertinggi terjadi pada bulan Juli (rata-rata suhu permukaan laut terendah 25,64 0C) dan fenomena upwelling berdasarkan klorofil-a sangat kuat terjadi pada bulan April hingga Juni dengan puncak kekuatan kriteria upwelling tertinggi terjadi pada bulan Juni (rata-rata klorofil-a tertinggi 1,01 mg/m3). Sedangkan fenomena downwelling berdasarkan suhu permukaan laut terjadi pada bulan Desember (rata-rata suhu permukaan laut tertinggi 28,84 0C) dan fenomena downwelling berdasarkan klorofil-a terjadi juga pada bulan Desember (rata-rata klorofil-a terendah 0,14 mg/m3). Hasil studi ini juga menunjukan bahwa selama periode upwelling di Perairan Selatan Sumbawa khususnya di sekitar penempatan tailing PTAMNT tidak memperlihatkan adanya indikasi naiknya atau munculnya tailing ke lapisan permukaan.
Kata kunci: Angin, Klorofil-a, Suhu Permukaan Laut, Upwelling & Tailing
ABSTRACT
South Sumbawa Waters are open waters that comes straight to the Indian Ocean so the characteristic of the waters becomes very dynamic. Mining operation of PTAMNT produce tailings (remnants of rocks) that placed in Senunu Canyon at South Sumbawa Waters at 125 m depth under sea surface. To ensure proper process of tailing placement, regular monitoring is needed including upwelling monitoring around tailing placement area. The result of this study shows that South Sumbawa Waters especially PTAMNT tailing placement area, very strong upwelling characteristic based on sea surface temperature occurred on June – September with July as the peak (lowest average temp 25,64 0C) and very strong upwelling characteristic based chlorophyll-a occurred on April – June with June as the peak (highest average chlorophyll-a 1,01 mg/m3). Meanwhile, downwelling characteristic based on sea surface temperature occurred on December (highest average temp 28,84 0C) and downwelling characteristic based on chlorophyll-a occurred on December (lowest average chlorophyll-a 0,14 mg/m3). The result of this study during upwelling period in South Sumbawa Waters especially PTAMNT tailing placement area also did not shows any indication of the rise or appearance of tailings to sea surface.
Keywords: Wind, Chlophyll-a, Sea Surface Temperature, Upwelling & Tailing
Full Text:
PDFReferences
B. Hasyim, (2014), “Identifikasi Zona Potensi Penangkapan Ikan di Selat Madura waktu El Nino Berdasarkan Data Penginderaan Jauh”, Seminar Nasional Penginderaan Jauh, 2.
Kunarso, (2014) “Pengaruh Monsun, El Nino Southern Oscillation & Indian Ocean Dipole Terhadap Waktu & Daerah Penangkapan Ikan Tuna di Samudera Hindia Bagian Timur”
Raharjo, S. (2015), data diperoleh dari situs https://www.konsistensi.com/2015/02/uji-koefisien-korelasi-spearman-dengan.html?m=1
Article Metrics
Abstract view : 617 timesPDF - 513 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.