PENGGUNAAN METODE PEMBOBOTAN TERHADAP KONDISI LOADING POINT MENGGUNAKAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DI MINING OPERATION DIVISION, PT KALTIM PRIMA COAL
Abstract
Dalam rangka mempertahankan daya saing perusahaan di industri pertambangan dunia, KPC terus menyesuaikan diri dan mengubah cara kerja dengan teknologi transformasi digital. Pemanfaatan aplikasi “Miners App” di Mining Operation Division (MOD) sebagai alat kerja sudah menjadi kebutuhan agar proses informasi menjadi lebih cepat, transparan dan real-time, sehingga dapat merespon perbaikan secara lebih cepat. Produktivitas alat gali di MOD dipengaruhi oleh 2 parameter utama yaitu spotting time dan loading time. Terkait dengan hal ini, “Checklist” kondisi loading point adalah salah satu fitur yang dikembangkan di Miners App untuk menilai kelayakan operasional alat gali. Checklist kondisi loading point yang ada saat ini dinilai belum mencakup keseluruhan kondisi yang akan memengaruhi 2 parameter utama produktivitas tersebut. Saat ini terdapat 5 checklist kondisi loading point dimana setiap pilihan memiliki rentang nilai 1 sampai dengan 5 yang nantinya akan dinilai oleh masing-masing supervisor loading point. Hanya saja, penggunaan nilai rata-rata dari ke-5 checklist loading point ini masih belum dapat mewakili gambaran pencapaian produktivitas yang sebenarnya. Oleh karena itu, makalah ini membahas tentang penambahan 3 checklist baru kondisi loading point dan penggunaan metode pembobotan terhadap masing-masing pilihan kondisi yang ada. Proses pembobotan akan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dari hasil Forum Group Discussion (FGD) yang beranggotakan 20 orang karyawan MOD yang dinilai ahli dibidang operasional tambang. Hasil dari penggunaan metode AHP ini didapatkan bahwa nilai consistency ratio (CR) dari setiap kondisi loading point, baik yang berkaitan dengan parameter spotting time ataupun loading time, lebih kecil dari 10% yang berarti bahwa penilaian yang dilakukan oleh ahli tersebut konsisten. Nilai pembobotan paling besar terhadap kondisi loading point yang mempengaruhi loading time adalah fragmentasi dan bucket penetration (41,57%) sementara pembobotan paling besar terhadap kondisi loading point yang mempengaruhi spotting time adalah lebar loading point (19,35%).
Keywords
digitalisasi; produktivitas; waktu spotting; waktu loading; analytical hierarchy process
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 422 timesPDF - 365 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.