Perbaikan Sistem Peledakan untuk Efisiensi Penyanggaan H-Beam pada Tambang Bawah Tanah Studi Kasus di Antam UBPE Pongkor
Abstract
Antam UBPE Pongkor merupakan salah satu perusahaan tambang emas bawah tanah yang beroperasi di Indonesia. Dalam siklus produksinya, Antam UBPE Pongkor melakukan aktivitas drilling dan blasting yang akan berpengaruh terhadap penyanggaan pada tahap berikutnya. Aktivitas penyanggaan di Pongkor terbagi menjadi dua metode yaitu konvensional berupa steel support di lokasi Ciguha, Kubang Kicau dan Gudang Handak dan modern dengan shotcrete di lokasi Ciurug.
Pada lokasi yang masih menerapkan sistem konvensional, bila kelas massa batuan berada di kelas III dan IV dengan RMR 60-41 dan 40-21, Antam Pongkor menerapkan penyanggaan h-beam sesuai dengan kondisi. Dengan semakin dalam level tambang yang berarti semakin turun kelas massa batuan, penyanggaan h-beam di beberapa lokasi tidak bisa dihindari. Dalam penelitian ini, pada tahun 2021 kelas massa batuan III dan IV di Tambang Gudang Handak, Ciguha dan Kubang Kicau (Tambang B) berjumlah 79 persen sehingga membutuhkan penyanggaan h-beam sebanyak 3.057 batang dengan biaya Rp. 15.892.147.713,00.
Antam UBPE Pongkor berupaya mengurangi penggunaan H-Beam untuk kegiatan penyanggaan. Masalah yang berhasil diidentifikasi adalah kondisi batuan yang sulit diprediksi dan tidak ada pola pemboran dan peledakan di area kritikal. Pada tahun 2022, direncanakan penggunaan H-Beam adalah
3.296 batang dengan biaya Rp. 17.132.864.790,00. Dari tingginya biaya tersebut, kami mencoba mencari masalah dasar dari tingginya penggunaan h-beam. Dengan data geoteknik, pengukuran serta penggunaan bahan peledak, kami menemukan masalah dasarnya yaitu overbreak dimensi peledakan. Oleh karena itu, kami coba mensolusikan dengan Customized and Comprehensive Drilling-Blasting Method.
Hasilnya, pada tahun 2022, overbreak turun menjadi 3,11 % dari 22,77% sehingga penggunaan h- beam turun menjadi 2.848 batang atau turun 14 persen dari rencana tahun 2022. Biayanya juga turun menjadi Rp. 14.805.638.432,00 atau turun Rp 2.327.226.359,00.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bieniawski, Z T, (1989). Engineering rock mass classification: a complete manual for engineers and geologists in mining, civil and petroleum engineering, Wiley-Interscience publication.
Hossaini, M.F. (2019). Causes of Overbreak in Tunneling: A case study of the Alborz Tunnel, in Naj Aziz and Bob Kininmonth (eds.), Proceedings of the 2016 Coal Operators' Conference, Mining Engineering, University of Wollongong, 18-20
Singh, S.P., Xavier, P., (2005). Causes, impact and control of overbreak in underground excavations.
Tunn. Undergr. Space Technol. 20, 63–71.
(2021-2022), Data-data dari Mine Operation Bureau, Mine Plan Bureau, Quality Control Bureau, PT. Antam UBPE Pongkor.
(2016), Ground Control Management Plant, PT. Antam UBPE Pongkor
Article Metrics
Abstract view : 15 timesPDF - 9 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.