PENGELOLAAN AIR DALAM MENUNJANG KEGIATAN PENCUCIAN PADA PROSES PENAMBANGAN BAUKSIT

Kusmanto Kusmanto, Ahmad Fauzi Fauzi, Gembong S Wibowo, Bayu Aji

Abstract


ABSTRAK

 

Dalam melaksanakan kegiatan ekspor bauksit, sesuai Permen ESDM nomor 25 tahun 2018, perusahaan tambang diwajibkan untuk melakukan peningkatan kadar bauksit yang akan dijual melalui proses pencucian. Untuk mendukung hal tersebut, dibangun washing plant, sebagai sarana proses pencucian, dan sedimen pond, sebagai sarana sumber air serta pengelolaan limbah. Secara umum, proses pengelolaan air berawal dari run off pada bukaan tambang, yang dikelola dengan membuat kolam pengendapan di area tambang. kemudian untuk mendukung proses pencucian, dibangun sedimen pond sebagai sarana tempat penampungan limbah hasil pencucian dan pengelolaan air limbah sehingga dapat digunakan kembali untuk proses pencucian bauksit di washing plant. Alur proses pencucian berawal dari air pada kolam dipompakan ke washing plant, limbah hasil pencucian dialirkan ke kolam sedimen, kemudian dilakukan proses daur ulang melalui sirkulasi tertutup dengan dialirkannya kembali air tersebut ke kolam pompa untuk digunakan pada proses pencucian. Pada musim hujan, apabila terdapat penambahan air dari run off, sebagian air dialirkan ke badan air atau lingkungan untuk menjaga kapasitas tampung dari kolam sedimen. Dikarenakan adanya aliran air ke lingkungan, maka Tambang Bauksit Tayan wajib memenuhi persyaratan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 34 tahun 2009 tentang Baku Mutu Limbah Air Kegiatan Pertambangan Bauksit. Berdasarkan peraturan tersebut, Tambang Bauksit Tayan wajib memenuhi kadar baku mutu pH di rentang 6-9 dan maksimum kadar Total Suspended Solid (TSS) 200 mg/l.  Maka dari itu, sebelum dialirkan ke kolam pompa, dilakukan penambahan flokulan untuk menjaga kadar TSS air tidak melebihi baku mutu sehingga diperbolehkan untuk dialirkan ke lingkungan dan mengondisikan air tetap jernih untuk menunjang proses pencucian. Untuk mengetahui flokulan dengan kinerja paling optimal, dilakukan jar test dengan beberapa jenis flokulan untuk mengetahui perbandingan biaya terhadap efektivitas proses yang dihasilkan. Dari percobaan yang dilakukan, seluruh flokulan efektif dan diperoleh efisiensi proses tertinggi dari flokulan sebesar 99% untuk konsentrasi flokulan uji 5 ppm. Kemudian flokulan tersebut digunakan sebagai bahan penjernih air pada water treatment plant untuk mengelola air limbah pencucian bauksit agar sesuai dengan standar parameter yang tertera pada regulasi yang ada. Dengan dilaksanakannya proses pengelolaan run off pada bukaan tambang, pengelolaan sedimen pond, dan pemenuhan aspek kepatuhan regulasi, kegiatan penambangan bauksit, khususnya pada tahapan pencucian di washing plant dapat dilaksanakan secara optimal sehingga dapat mendukung proses produksi untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

 

Kata Kunci : Run Off, Pencucian Bauksit, Sedimen Pond, Total Suspended Solid, Flokulan

 

 

ABSTRACT

 

In carrying out bauxite export activities, according to Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 25  2018, mining companies are required to increase the level of bauxite which will be sold through the washing process. To support this, a washing plant was built, as a means of the washing process, and a sediment pond, as an air source and waste management. In general, the process of water management starts from runoff at mine openings, which is managed by creating a settling pond in the mine area. then to support the washing process, build a sediment pond as a waste disposal place for washing and waste water management can be used again for the process of washing bauxite in the washing plant. The flow of the washing process starts from the water in the pond being pumped to the washing plant, the washing wastes are channeled into the sediment pond, then the recycling process is carried out through closed circulation by being channeled back into the pump pond for use in the washing process. In the rainy season, it needs air assistance from runoff, most of it is channeled to the air bodies or the environment for the reserve capacity of the sediment ponds. Due to the flow of water into the environment, the Tayan Bauxite Mine is required to meet the requirements of the Minister of Environment Regulation No. 34/2009 concerning Quality Standards for Wastewater in Bauxite Mining Activities. Based on these regulations, the Tayan Bauxite Mine is required to meet pH quality standards in the range of 6-9 and a maximum level of Total Suspended Solid (TSS) of 200 mg / l. Therefore, before flowing into the pump pond, do flocculant to get TSS levels of air not exceeding the quality standard so that it is diverted to the environment and condition the air to remain clear to support the washing process. To find out the flocculant with the most optimal performance, do a jar test with several types of flocculant to find out the costs for the resulting process. From the experiments, all the effective flocculants and the highest process efficiency obtained from flocculants was 99% for the 5 ppm flocculant concentration test. Then this flocculant is used as an air purifier in water treatment plants to manage bauxite washing wastewater to comply with the standard parameters stated in the existing arrangements. By carrying out runoff management processes at mine openings, pond sediment management, and compliance with regulatory aspects, bauxite mining activities, particularly at the washing stage at the washing plant can be carried out optimally, can support the production process to achieve the targets.

 

Keywords: Run Off, Bauxite Washing, Sediment Pond, Total Suspended Solid, Flocculant


Full Text:

PDF

References


PT Antam (Persero) Tbk, 2014. Feasibility Study Report. Jakarta: Mineral Resource Development Division

PT Antam (Persero) Tbk, 2003. Tayan Chemical Alumina Project Feasibility Study Report. Japan: Mizuho Corporate Bank, Ltd.

PT Antam Tbk, 2018. Laporan Studi Kelayakan. Sanggau: Unit Bisnis Pertambangan Bauksit

PT Antam Tbk, 2019. Laporan Geoteknik dan Hidrologi Kalbar. Jakarta : Unit Geomin

Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2009. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 34 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Bijih Bauksit. Jakarta


Article Metrics

Abstract view : 2114 times
PDF - 2724 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.