BIOAKUMULASI LOGAM PADA TANAMAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI DAERAH REKLAMASI TIMBUNAN BATUAN PENUTUP TAMBANG BATU HIJAU, SUMBAWA BARAT
Abstract
Kegiatan reklamasi di Tambang Batu Hijau dilakukan bersamaan dengan kemajuan penambangan sesuai dengan kaidah pertambangan yang baik serta untuk memenuhi peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Kegiatan revegetasi dilakukan dengan penanaman area reklamasi dengan berbagai jenis tumbuhan asli Batu Hijau sehingga nantinya tersusun komposisi vegetasi dengan jenis yang beragam, baik jenis tumbuhan penghasil kayu (timber tree) maupun jenis tumbuhan produk non kayu (non-timber forest product). Kandungan logam dalam bahan pangan dikategorikan sebagai cemaran logam. Tingkat cemaran logam dalam bahan pangan dari tanaman diduga dipengaruhi oleh media tanah tempat tumbuh dan jenis tanaman itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah menghitung nilai faktor bioakumulasi atau Bioaccumulation Concentration Factor (BCF) pada 3 jenis bahan pangan dari produk non kayu yaitu kemiri, rebung dan rotan. Penelitian ini menggunakan 15 sampel tiap jenis bahan pangan dan 15 sampel tanah yang masing-masing berasal dari daerah reklamasi Batu Hijau dan daerah kontrol. Parameter analisis yaitu total logam yaitu As, Cd, Cr, Cu, Pb, Hg, Mo, Ni, Se dan Zn. Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa terdapat 3 konsentrasi logam tertinggi di reklamasi yaitu Cu, Zn, Cr, sedangkan pada kontrol adalah Zn, Cu, Cr. Pada Kemiri, kandungan Cu dan Zn ditemukan lebih tinggi di area kontrol, pada tanaman rotan kandungan Cu dan Zn terukur lebih rendah di reklamasi, sedangkan pada logam Cu, Mo, Ni, dan Zn terdeteksi lebih rendah pada area reklamasi dibandingkan area kontrol. Logam As, Cd, Pb, dan Hg pada area reklamasi terdeteksi lebih tinggi dibandingkan area kontrol. Hasil perhitungan BCF di daerah reklamasi antara 0,001 – 0,147 yang dikategorikan sebagai akumulasi rendah. BCF paling tinggi di area reklamasi maupun di hutan alam adalah logam Se. Analisis ANOVA one-way dilakukan untuk mengetahui perbedaan kandungan logam bahan pangan antara area reklamasi dengan hutan alam. Hasil uji ANOVA one-way pada semua logam menghasilkan nilai signifikansi < 0.05 yang berarti terdapat perbedaan kandungan tiap logam yang signifikan di area reklamasi dan kontrol. Ketiga jenis tanaman pangan memiliki kandungan logam Cu dan Zn yang melebihi batas maksimal baik di area reklamasi maupun kontrol.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BPOM. (2018). Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 5/2018 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Pangan Olahan Biji-bijian.
Chileshe, M. N., Syampungani, S., Festin, E. S., Tigabu, M., Daneshvar, A., & Odén, P. C. (2020). Physico-chemical characteristics and heavy metal concentrations of copper mine wastes in Zambia: implications for pollution risk and restoration. Journal of Forestry Research, 31(4), 1283–1293. https://doi.org/10.1007/s11676-019-00921-0
Devi NWBS, Siaka IM, Putra KGD. 2019. Spesiasi dan Bioavailabilitas Logam Berat Cu dan Zn dalam Tanah Pertanian Organik dan Anorganik. Journal of Chemistry. 13(2): 213-220. DOI: https://doi.org/10.24843/JCHEM.2019.v13.i02.p15.
Maiti, S. K., Kumar, A., & Ahirwal, J. (2016). Bioaccumulation of metals in timber and edible fruit trees growing on reclaimed coal mine overburden dumps. International Journal of Mining, Reclamation and Environment, 30(3), 231–244. https://doi.org/10.1080/17480930.2015.1038864
Mulyaningsih TR. 2009. Kandungan Unsur Fe dan Zn dalam Bahan Pangan Produk Peranian, Peternakan dan Perikanan dengan Metode K₀-AANI. J. Sains dan Tek Nuklir Ind. 10(2): 71-80.
P, O. Egbenda., F, Thullah., & I, Kamara. (2015). A physico-chemical analysis of soil and selected fruits in one rehabilitated mined out site in the Sierra Rutile environs for the presence of heavy metals: Lead, Copper, Zinc, Chromium and Arsenic. African Journal of Pure and Applied Chemistry, 9(2), 27–32. https://doi.org/10.5897/ajpac2015.0606
Perangin angin ES. 2018. Penentuan Kandungan Logam Tembaga dan Seng pada Tanah Berdasarkan Posisi dan Kedalaman Tanah di Lahan Aplikasi Kelapa Sawit Kawasan Kebun Rambutan [Skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.
Ren C, Zhang Y, Ni Z, Tang F, Liu Y. (2017). Health Risk Assessment of Heavy Metal in Moso Bamboo Shoots from Farm Markets, China. Food Sci Tech Res. 23(4) : 511-515.
Sembel DT. 2015. Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta (ID): Penerbit ANDI.
Suprapti, N.H., (2008). Kandungan Chromium pada Perairan, Sedimen dan Kerang Darah (Anadara granosa) di Wilayah Pantai Sekitar Muara Sayung Desa Morosari Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Bioma Vol. 10 No. 2 Hal. 36-40. ISSN : 1410- 8801.
Usman, K., Al-Ghouti, M. A., & Abu-Dieyeh, M. H. (2019). The assessment of cadmium, chromium, copper, and nickel tolerance and bioaccumulation by shrub plant Tetraena qatarense. Scientific Reports, 9(1), 1–11. https://doi.org/10.1038/s41598-019-42029-9
Article Metrics
Abstract view : 278 timesPDF - 225 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.