BACK ANALYSIS OF VECTOR LOSS EFFECT TO DETERMINE THRESHOLD USING SLOPE STABILITY RADAR DATA CASE STUDY OF FAILURE IN OPEN PIT COAL MINE
Abstract
Pemantauan kestabilan lereng suatu tambang terbuka adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko dari potensi longsor. Slope Stability Radar (SSR) adalah teknologi/alat yang dapat digunakan untuk memantau kestabilan lereng dengan menyajikan data secara real time. SSR menggunakan prinsip line-of-sight dalam menghitung besaran pergerakan lereng yang dapat menghasilkan vector loss pada nilai pengukurannya. Vector loss adalah persentase besaran deformasi tereduksi akibat arah pergerakan lereng memiliki selisih sudut terhadap arah pengukuran radar. Dalam pengelolaan longsor terdapat nilai ambang batas yang diterapkan untuk mengkategorikan perilaku deformasi batuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh vector loss terhadap nilai ambang batas yang diterapkan pada tambang terbuka batubara dengan menggunakan 20 data longsor pada periode 3 April 2021 – 9 Mei 2021 yang dideteksi oleh SSR pada Pit A di area High-Wall Timur dan L Barat, serta Pit B di area High-Wall Barat.
Nilai ambang batas yang diterapkan saat ini mencakup kategori “Aman” pada nilai kecepatan deformasi 0 - 50 mm/hari, “Waspada” pada nilai kecepatan deformasi 50 mm/hari – 120 mm/hari, dan “Evakuasi” pada nilai kecepatan deformasi lebih dari 120 mm/hari. Hasil perhitungan data SSR menunjukkan bahwa tingkat kecepatan deformasi saat terjadinya longsor berada pada rentang data 28.77 – 202.53 mm/hari dan tingkat kecepatan deformasi terkoreksi vector loss saat terjadinya longsor berada pada rentang data 49.43 – 367.44 mm/hari.
Berdasarkan hasil perhitungan, maka nilai ambang batas pada kategori “Evakuasi” yang sebelumnya berada pada nilai deformasi lebih dari 120 mm/hari dapat dioptimalkan menjadi lebih dari 50 mm/hari untuk area High-Wall Timur dan Low-Wall Barat pada Pit A, serta area High-Wall Barat untuk Pit B. Nilai ambang batas untuk SSR dapat menggunakan nilai lebih dari 30 mm/hari untuk area High-Wall Barat pada Pit B, lebih dari 40 mm/hari untuk area Low-Wall Barat pada Pit A, dan lebih dari 50 mm/hari untuk area High-Wall Timur pada Pit A.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
GroundProbe Geotechnical Support Services, (2017): SSR Geotechnical Training Modules, Internal Document GroundProbe Geotechnical Support Services.
Harries, N., Noon, D., and Rowley, K. (2006): Case studies of slope stability radar used in open cut mines, International Symposieum on Stability of Rock Slopes in Open Pit Mining and Civil Engineering, 335 – 342.
Kumar, A., and Rathee, R. (2017): Monitoring and evaluationg of slope stability for setting out of critical limit at slope stability radar, International Journal of Geo-Engineering, 8, 1 – 16.
Noon, D. (2003): Slope stability radar for monitoring mine walls, Mining Risk Management Conference, Sydney, NSW, 1 – 12.
Noon, D., and Harries, N. (2003): Slope stability radar for managing rock fall risk in open cut mines, Sixth Large Open Pit Mining Conference, Australian Institute of Mining and Metallurgy, Perth, 93 – 98.
Osasan, K.S. (2012): Open-Cast Mine Slope Deformation And Failure Mechanisms Interpreted From Slope Radar Monitoring. Ph.D. Thesis, Faculty of Engineering and the Built Environment, University of the Witwatersrand, Johannesburg.
Article Metrics
Abstract view : 513 timesPDF - 505 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.