PENGGUNAAN METODE GEOSTATISTIK DALAM ESTIMASI KADAR NIKEL PADA CEBAKAN BIJIH NIKEL LATERIT PETEA

Nur Anbiyak

Abstract


Cebakan bijih nikel laterit Petea berada di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi
Sulawesi Selatan yang terbentuk sebagai produk dari proses pelapukan batuan
ultramafik yang tersebar di sebagian lengan selatan dan tenggara Pulau Sulawesi. Profil pelapukan batuan di Petea terdiri dari tiga lapisan utama dengan urutan dari bawah ke atas, yaitu batuan dasar, lapisan saprolit, dan limonit. Mineralisasi nikel terbentuk pada lapisan saprolit dan limonit dan dapat dibedakan berdasarkan karakteristik geologi dan geokimianya.
Metode geostatistik dipakai karena kemampuan metode tersebut untuk
menunjukkan korelasi spasial dalam populasi data. Analisis variografi dilakukan
dengan membuat variogram untuk yang mewakili arah utama sebaran nikel pada lapisan saprolit dan limonit. Variogram directional mengindikasikan bahwa kadar nikel tersebar pada kedua lapisan tersebut dan tidak menunjukkan kecenderungan pada arah tertentu. Parameter variogram dipergunakan sebagai dasar analisis geostatistik untuk melakukan estimasi kadar nikel. Metode ordinary kriging dipilih untuk melakukan estimasi kadar nikel Petea dan menghasilkan kadar nikel rata-rata sebesar 1,89% pada bijih saprolit. Hasil
rekonsiliasi dengan data produksi bijih saprolit menunjukkan deviasi sebesar
4,42% dimana hasil estimasi menghasilkan nilai kadar nikel yang lebih besar.

Keywords


(Petea), (geostatistik), (nikel)

Full Text:

PDF

References


Abzalov, M. (2016). Applied Mining Geology (Vol. 12). Switzerland: Springer International Publishing.

Brand, N. W., Butt, C. R. M., & Elias, M. (1998). Nickel laterites: Classification and features. AGSO Journal of Australian Geology & Geophysics, 17, 81–88.

Crundwell, F. K., Moats, M. S., Ramachandran, V., Robinson, T. G., & Davenport, W. G. (2011). Chapter 8 - Smelting Laterite Concentrates to Sulfide Matte Extractive Metallurgy of Nickel, Cobalt and Platinum Group Metals (pp. 95-107). Oxford: Elsevier.

Elias, M. (2002). Nickel laterite deposits – geological overview, resources and exploitation dalam D. R. Cooke & J. Pongratz (Eds.), Giant ore deposits : characteristics, genesis and exploration (Vol. CODES Special Publication 4, pp. 205-220). Hobart, Tasmania: Centre for Ore Deposit Research, University of Tasmania.

Golder Associates. (2010). Vale Inco Ltd. External Audit of Mineral Reserves: PT Inco Operations, Sorowako Project Area. Diakses dari

http://www.hkexnews.hk/listedco/listconews/sehk/2010/1202/06210_950098/E12 3.PDF pada tanggal 16 Maret 2017.

Golightly, J. P. (1979). Geology of Soroako nickeliferous laterite deposits. dalam

D. Evans, R. Shoemaker, & H. Veltman (Eds.), International Laterite Symposium (pp. 38-56). New York: Society of Mining Engineers of the American Institute of Mining, Metallurgical, and Petroleum Engineers, Inc.

Golightly, J. P. (1981). Nickeliferous laterite deposits. dalam B. Skinner (Ed.), Economic Geology Seventy-fifth Anniversary Volume 1905-1980 (pp. 710-735).

El Paso, Texas: Economic Geology Pub. Co.

Kadarusman, A., Miyashita, S., Maruyama, S., Parkinson, C. D., & Ishikawa, A.

(2004). Petrology, geochemistry and paleogeographic reconstruction of the East

Sulawesi Ophiolite, Indonesia. Tectonophysics, 392(1–4), 55-83.

doi:http://dx.doi.org/10.1016/j.tecto.2004.04.008


Article Metrics

Abstract view : 1011 times
PDF - 589 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.